Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Timur Waspada Penyakit DBD

Kompas.com - 26/02/2013, 09:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas hujan serta cuaca yang tak menentu di wilayah DKI Jakarta, menyebabkan tingginya angka potensi gangguan kesehatan bagi masyarakat, terutama penyakit Demam Berdarah Dangue (DBD). Angka di awal tahun 2013 menunjukkan kondisi tersebut.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Safarudin mengungkapkan, hingga pertengahan Februari 2013, pihaknya mendapat laporan dari rumah sakit bahwa terdapat 433 pasien DBD di Jakarta Timur. Dua pasien di antaranya diketahui meninggal dunia. Jumlah tersebut melonjak lebih dari 20 persen dari periode yang sama pada tahun 2012 lalu, yakni sebanyak 355 pasien.

"Bentuk penanganannya ada dua hal yang kami intervensi. Pertama soal nyamuknya, kedua soal penderita DBD-nya," ujar Safarudin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/2/2013).

Terhadap sumber nyamuknya, lanjut Safarudin, pihaknya mengandalkan pada dua hal, yakni pola hidup bersih masyarakat dan petugas jumantik yang ada di tiap RT. Jika masyarakat abai pada kebersihan lingkungannya, petugas jumantik lah yang akan datang dan menutup jentik nyamuk.

Untuk memberantas nyamuk dewasa, pihaknya masih mengandalkan pengasapan di titik-titik rawan sarang nyamuk DBD atau di rumah yang telah ditetapkan sebagai endemik nyamuk Demam Berdarah Dangue. Meski, diakuinya, perubahan perilaku nyamuk tersebut menjadi kendala tersendiri pemberantasan itu.

"Kalau penderitanya, kami singkronkan dengan pemberantasan nyamuk tadi. Kami deteksi secara dini di wilayah-wilayah yang sudah ada laporan pasien DBD, itu yang disasar," ujarnya.

Menurut Safarudin, dari sisi penderita, sejumlah rumah sakit di Jakarta Timur telah siap menampung pasien DBD dengan sejumlah fasilitas. Terlebih, akses pelayanan kesehatan lebih mudah melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS).

Oleh sebab itu, meski pasien kurang mampu sekali pun yang mengidap penyakit DBD, tetap dilayani dengan baik. Meski demikian, Safarudin menegaskan lebih baik mencegah daripada mengobati. Masyarakat diimbau untuk menjaga pola hidup bersih sehari-hari demi mengantisipasi merebaknya penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com