Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2013, 14:17 WIB

Kompas.com - Bila Anda seorang karyawan dan menderita penyakit kanker, tidak berarti bahwa karier Anda telah habis atau Anda tak lagi bisa bekerja. Faktanya, 80 persen pasien kanker mengatakan kembali bekerja justru mempercepat proses penyembuhan.

Survei menunjukkan, karyawan yang menderita kanker sama produktifnya dengan karyawan lain. Banyak penderita kanker ketika aktif bekerja merasa mendapatkan dirinya seperti normal kembali dan mampu mengendalikan lagi hidup mereka.

Dalam survei terbaru yang melibatkan 400 karyawan yang terdiagnosa kanker, diketahui ada beberapa faktor yang memotivasi penyintas (survivor) kanker untuk kembali bekerja, termasuk merasa lebih baik, ingin meneruskan rutinitas, dan ingin lebih produktif.

Hampir 80 persen responden mengatakan kembali bekerja setelah didiagnosis kanker membantu proses pemulihan. Selain itu, 67 persen responden mengatakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sangat penting dalam karier.

Lebih dari 60 persen responden mengatakan mereka tidak mengambil waktu cuti atau hanya cuti beberapa hari sebelum kembali bekerja setelah mereka mendapat diagnosis kanker.

Mereka yang baru terdiagnosis atau baru mendapat terapi pengobatan adalah yang paling bersemangat untuk bekerja. Hampir 73 persen menjawab, bekerja memberikan mereka tujuan dan identitas.

Meski begitu, sekitar 20 persen dari pasien yang baru terdiagnosis kanker atau baru menjalani perawatan mengatakan kanker telah menghalangi mereka mengambil tanggung jawab profesional dan mencapai potensi maksimal seperti halnya rekan kerja yang sehat.

"Saat ini pasien kanker umumnya didiagnosis di stadium awal dan pengobatannya juga lebih spesifik pada target sehingga stigma terhadap kanker telah berkurang," kata Kate Sweeney, direktur lembaga nonprofit Cancer and Careers.

Tentu saja sebaiknya pasien berkonsultasi dengan dokter tentang seberapa banyak bisa kembali ke jadwal pekerjaan semula.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com