Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2013, 10:31 WIB

KOMPAS.com — Serangan stroke merupakan momok menakutkan, khususnya bagi orang dewasa di usia pertengahan. Ancaman yang ditimbulkannya bisa sangat fatal mulai dari kecacatan hingga kematian.

Penelitian terbaru menunjukkan, orang dewasa yang menderita stroke sebelum berusia 50 tahun berisiko tinggi mengalami kematian dalam periode 20 tahun kemudian, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah kena stroke. Namun, risiko itu dapat ditekan dengan melakukan perubahan gaya hidup.

Hampir 10 persen stroke terjadi pada orang yang belum genap berusia 50 tahun. "Insiden stroke pada kelompok usia ini terus meningkat di seluruh dunia," kata dr Feliks Koyfman, direktur laboratorium neurovaskular di Winthrop-University Hospital, Amerika Serikat.

Penelitian terbaru yang dimuat Journal of the American Medical Association melibatkan pengumpulan data mengenai stroke atau serangan "mini-stroke" pada 1.600 orang dewasa yang berusia kurang dari 50 tahun. Data dikumpulkan pada tahun 1980-2010.

Para peneliti menghitung usia harapan hidup sekitar 959 pasien pada bulan November 2012. Pada saat itu, sekitar 20 persen pasien meninggal dunia.

Risiko kematian pada periode 20 tahun setelah stroke mencapai 25 persen pada pasien yang mengalami mini-stroke, sedangkan pada pasien yang terkena stroke karena penyumbatan pembuluh darah 27 persen, dan stroke karena perdarahan (haemorrhagic stroke) mencapai 14 persen.

Risiko kematian tersebut lebih tinggi dibanding pada populasi umum. Penyakit pembuluh darah yang terjadi pada usia muda akan membuat mereka terancam oleh penyakit lainnya.

Menurut Koyfman, orang yang pernah kena stroke di usia muda sangat disarankan untuk menurunkan risiko kematian mereka dengan cara disiplin mengonsumsi obat serta melakukan perubahan gaya hidup. Mulailah berolahraga, jauhi rokok dan alkohol, serta benahi pola makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com