Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/03/2013, 17:30 WIB
EditorAsep Candra

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini kasus kematian akibat serangan jantung semakin sering ditemukan. Pada Jumat (22/3/2013) kemarin, penyanyi sekaligus presenter acara olahraga kondang, Ricky Jo, meninggal di usia yang masih relatif  muda akibat serangan jantung. Apa yang menyebabkan serangan jantung ini dapat menyebabkan kematian  dan mengapa kini banyak dialami oleh mereka yang berusia muda?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Jantung Pusat Harapan Kita Jakarta Faisal Baraas menyatakan, penyempitan pada pembuluh darah koroner jantung lah yang memiliki peranan utama mengapa kematian mendadak terjadi. Penyempitan pembuluh darah dapat disebabkan oleh plak yang terbentuk akibat timbunan kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah.

"Penyempitan pembuluh darah koroner, jika mencapai 80 persen, artinya hanya 20 persen saja yang dapat dilewati darah, menyebabkan darah mengental atau menggumpal. Sehingga tidak ada darah yag bisa lewat ke jantung," papar Faisal saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/3/2013).

Penyempitan pembuluh darah, lanjutnya, tidak memandang usia seseorang. Oleh sebab itu, meskipun masih berusia muda, penyempitan pembuluh darah bisa terjadi apabila seseorang memiliki faktor risiko sehingga ia menjadi lebih rentan mengalami serangan jantung.

Serangan jantung, lanjut Faisal, mungkin saja tidak didahului dengan gejala apapun sebelumnya. "Umumnya memang ada gejala sebelumnya seperti nyeri dada dan sesak, namun bisa juga tidak diawali oleh gejala," ungkapnya.

Faktor risiko

Faisal menjelaskan, ada dua faktor risiko dari kematian mendadak yang berkaitan dengan penyakit jantung. Pertama adalah faktor yang tidak dapat diubah, dan kedua adalah faktor yang dapat diubah.

Faktor yang tidak dapat diubah terdiri dari faktor keturunan atau genetik, faktor usia, dan jenis kelamin. Besarnya masing-masing faktor dalam mempengaruhi risiko penyakit jantung berbeda-beda pada setiap orang.

"Untuk faktor genetik, tergantung pada kadar lipoprotein dalam darah. Semakin kuat faktor genetik mempengruhi bila kada protein ini tinggi. Dan semakin tinggi kadar protein ini maka semakin tinggi pula risiko serangan jantung," tutur Faisal.

Faktor usia juga tidak dapat dihindarkan. Semakin tua usia seseorang, maka kekenyalan pembuluh darah pun akan berkurang. Sedangkan faktor jenis kelamin, kata Faisal, laki-laki lebih rentan mengalami penyumbatan pembuluh darah dibandingkan perempuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+