Dua tahun menjelang selesainya batas pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Milenium atau MDGs disadari, target-target
Di Bali, 24-27 Maret 2013, para anggota High Level Panel of Eminent Persons (HLPEP) akan merumuskan apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan kesejahteraan warga dunia. Pertemuan yang keempat kali ini adalah sesi terakhir sebelum pertemuan final di New York, AS, Mei mendatang. Tiga pertemuan sebelumnya dilakukan di New York (September 2012); London, Inggris (Oktober-November 2012); dan Monrovia, Liberia (Februari 2013).
Kini dunia tak lagi terbagi atas negara kaya, negara berkembang, dan negara miskin. Ada yang disebut middle income country (negara dengan pendapatan menengah) seperti Indonesia. Di masa lalu, masalah kesejahteraan di negara miskin dan berkembang dicoba diatasi dengan Bantuan Dana Pembangunan Luar Negeri (ODA).
Inggris menegaskan, dunia kini hanya ada negara mampu dan negara miskin. ”Negara
Pengalaman MDGs, kemitraan global untuk pembangunan diwujudkan antara lain lewat dana bantuan pembangunan dari Komite Bantuan Pembangunan (DAC) dari 23 negara kaya. Targetnya, 300 miliar dollar AS. Namun, tahun 2011 hanya tercapai 133,5 miliar dollar AS.
Persoalan kesejahteraan tak bisa hanya diselesaikan dengan bantuan dana. Negara seperti Indonesia memiliki persoalan seperti ketimpangan yang makin menganga. Indonesia menawarkan penguatan kerja sama antarnegara selatan. ”Memecahkan masalah ketimpangan butuh reformasi sistem keuangan, pemberdayaan warga, dan reformasi sistem perdagangan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang hanya menguntungkan negara kaya,” ujarnya.