Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes DKI: Sistem Rujukan Sudah Berjalan

Kompas.com - 30/03/2013, 21:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati mengatakan, sistem rujukan rumah sakit bagi pasien, khususnya pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) sudah berjalan. Sejak KJS diluncurkan pada 10 November 2012 lalu, kata dia, tiap bulannya terjadi penurunan pasien KJS yang langsung ke rumah sakit karena berjalannya sistem rujukan.

"Jadi, pasien yang langsung ke rumah sakit sudah berkurang, karena mereka jadi tahu sebelum ke rumah sakit harus ada rujukan dari puskesmas," kata Dien, di Jakarta, Sabtu (30/3/2013).

Agar sistem rujukan bisa berjalan dengan baik, pihaknya bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes DKI, pada November 2012 lalu, pasien KJS yang berobat di puskesmas mencapai 331.000 dan 91.393 pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Kemudian, pada Desember, pasien KJS sebanyak 494.000 yang berobat di puskesmas dan 148.459 pasien yang dirujuk ke rumah sakit.

Pada Januari tahun ini, sebanyak 521.549 pasien yang berobat di puskesmas dan 42.035 pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Di bulan Februari, jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit, jumlahnya semakin menurun tajam, yaitu hanya 1984 pasien dan 237.949 pasien yang berobat di puskesmas.

"Jadi, dari data itu dapat terlihat setiap bulannya, pasien KJS yang dirujuk dan dirawat di rumah sakit semakin berkurang. Alur pelayanan KJS memang seperti itu, pintu masuknya di puskesmas, jika bisa ditangani oleh dokter puskesmas," kata Dien.

Sistem rujukan lainnya adalah sistem rujukan dengan menggunakan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) melalui call centre 119 yang mengintegrasikan sumber daya manusia serta fasilitas medis yang ada di Jakarta. Saat ini, sistem ini baru terintegrasi dengan sembilan RS, yaitu di RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Tarakan, RSJP Harapan Kita, RSAP Harapan Kita, Ambulans Gawat Darurat DKI, RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Persahabatan.

"Melalui call centre itu, kita bisa tahu secara langsung kapasitas tempat tidur yang masih tersedia, juga ICU, NICU, Kelas III, II, I, VIP dan lainnya," kata Dien.

Dalam satu bulan kedepan, SPGDT Dinkes DKI akan segera terkoneksi dengan 92 rumah sakit yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. SPGDT juga melayani informasi nomor-nomor telepon Suku Dinas, rumah sakit, dan layanan ambulans.

Integrasi data di tahap awal adalah informasi rekapitulasi data kapasitas ruang rawat yang tersedia di semua rumah sakit yang tergabung dalam sistem SPGDT secara real time. Pada tahap selanjutnya, data yang diintegrasikan akan lebih mendalam dan kompleks dengan tujuan untuk menanggulangi situasi gawat darurat korban secepat mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com