Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2013, 13:49 WIB

Kompas.com - Belasan anak-anak berusia balita sampai praremaja yang merupakan pasien kanker anak tampak ceria bercengkerama dengan orangtua mereka di Rumah Kita, di Jalan Karang Menjangan No.5 , Surabaya, Kamis (11/4/13).

Rumah yang baru diresmikan tersebut merupakan rumah yang menampung pasien kanker anak dan orangtua yang mendampingi. Rumah Kita di Surabaya merupakan persembahan dari Panadol lewat program Aksi Peduli bersama Panadol kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Jawa Timur.

Tidak tampak kesedihan atau kesakitan di wajah anak-anak tersebut meski sesungguhnya mereka menanggung beban penyakit yang berat. Di usia masih sangat belia, anak-anak itu harus menjalani perawatan kanker di rumah sakit dalam jangka waktu yang tak tentu kapan berakhir.

Rumah Kita di Surabaya terletak persis di belakang RS.Dr.Soetomo sehingga pasien dan keluarga bisa dengan mudah bolak-balik ke rumah sakit.

Menurut Ira Soelistiyo, pendiri YKAKI, meski sekarang ini pasien kanker anak sudah bisa berobat gratis, tetapi tetap diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk ongkos ke rumah sakit serta akomodasi jika mereka berasal dari luar kota.

"Faktor sosial ekonomi sering membuat pengobatan pasien menjadi tidak tuntas. Padahal, pengobatan kanker tidak boleh putus," katanya.

Di Rumah Kita, keluarga pasien diberi tempat tinggal serta makan dan minum. Kondisi rumah singgah tersebut bersih dan nyaman. Terdiri dari dua lantai, rumah tersebut dilengkapi kamar tidur, dapur bersama, ruang tamu, ruang makan, serta tempat bermain di teras. Mereka boleh tinggal dalam jangka waktu sesuai lamanya pengobatan.

Sementara ini di Rumah Kita Surabaya baru ada dua keluarga pasien yang tinggal. Namun, menurut Ira hal itu memang karena rumah singgah itu baru diresmikan. Rumah tersebut mampu menampung 24 pasien anak dan pendampingnya. Untuk saat ini YKAKI masih dalam status mengontrak rumah tersebut. "Moga-moga di masa depan kami bisa mengumpulkan dana untuk membeli rumah ini," kata Ira.

Kehadiran Rumah Kita mendapat apresiasi dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini. "Dengan adanya rumah singgah ini orangtua tidak perlu bingung lagi. Perjalanan yang jauh dari rumah ke rumah sakit tentu melelahkan untuk anak. Kehadiran rumah ini memberikan jalan bagi orangtua untuk berharap," katanya.

Hak anak

Di Rumah Kita, anak-anak yang menderita kanker diharapkan tetap bisa menikmati haknya untuk tumbuh, bermain, dan belajar. "Rumah ini juga menjadi wadah untuk saling menguatkan, berbagi, sambil mendapatkan perawatan yang layak," kata Endang Putri, Brand Manager Panadol, disela acara peresmian.

Dalam program "Aksi Peduli bersama Panadol" masyarakat diajak berpartisipasi menunjukkan kepedulian mereka terhadap sesama dengan cara mengirimkan foto dan cerita singkat tentang hal kecil yang ingin dilakukan untuk sesama. Setiap foto yang dikirim dihargai Rp 5000 dan dalam waktu tiga bulan telah terkumpul dana Rp 500 juta yang seluruhnya diberikan kepada YKAKI untuk membangun Rumah Kita di Surabaya.

Bagi keluarga pasien, keberadaan Rumah Kita dianggap sangat mendukung pengobatan kanker. Karyastuti, Ketua YKAKI Jawa Timur, menceritakan pengalamannya saat mendampingi anak bungsunya yang menderita leukimia di tahun 2002.

"Setelah didiagnosa leukimia, saya harus mendampingi anak saya selama ia menjalani pengobatan di rumah sakit selama tiga bulan. Setelah itu selama dua tahun saya bolak-balik untuk berobat dari Sidoarjo ke Surabaya. Bagi pasien yang tidak mampu tentu sangat berat mencari biaya untuk transportasi," katanya.

Siti Ngaisah, orangtua dari Fantika Setiarini (14) yang juga menderita leukimia, mengatakan keluarganya terpaksa pindah dari Nganjuk ke Surabaya supaya putri bungsunya itu bisa mendapat pengobatan.

"Kami terpaksa pindah dan menjadi warga Surabaya supaya biaya perawatan di tanggung pemerintah. Terpaksa mengontrak rumah dan memulai dari nol lagi," katanya.

Rumah Kita di Surabaya merupakan rumah singgah kedua setelah sebelumnya YKAKI merintis pembangungan rumah singgah di Jakarta yang terletak tak jauh dari RSCM.

Menurut Ira, dalam waktu dekat akan diresmikan pula Rumah Kita di Bali dan Bandung. "Bukan hanya anak Jakarta dan Surabaya saja yang berhak mendapat perhatian, tapi juga anak-anak di seluruh Indonesia," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com