Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Virus H7N9 Terus Bertambah

Kompas.com - 16/04/2013, 02:52 WIB

BEIJING, SENIN - Para ilmuwan mengatakan, virus flu burung H7N9, yang telah menewaskan 14 orang di China dalam dua pekan terakhir, masih dalam tahap mutasi mencari bentuk paling stabil. Itu sebabnya sulit memprediksi tingkat bahaya virus itu pada masa depan.

Meski otoritas di China sudah membagikan setiap informasi terkait virus ini kepada komunitas kesehatan internasional, masih banyak misteri yang menyelimuti virus H7N9 tersebut.

Hari Senin (15/4), misteri itu bertambah setelah seorang anak laki-laki berusia 4 tahun di Beijing, China, dinyatakan positif terinfeksi virus H7N9, tetapi sama sekali tidak menunjukkan gejala sakit.

Bocah, yang kini dinyatakan sebagai pembawa (carrier) virus, itu sebelumnya diobservasi karena pernah membeli ayam dari keluarga yang salah satu anggotanya terkena virus itu.

Jeremy Farrar, pakar virus flu burung di Rumah Sakit Penyakit Tropis di Vietnam, mengatakan, fakta bahwa virus itu bisa menginfeksi manusia tetapi tidak menyebabkan sakit pada beberapa orang menunjukkan virus tersebut bisa menyebar lebih mudah.

Menurut Farrar, virus yang lebih mematikan akan membunuh pembawanya sekaligus sehingga tak akan menyebar luas dan memiliki tingkat bahaya lebih rendah bagi populasi manusia.

Hingga Senin, jumlah kasus infeksi virus ini di China sudah mencapai 61 orang.

Hingga sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan belum menemukan bukti virus itu bisa berpindah antarmanusia.

Bertukar gen

Wendy Barclay, pakar virologi dari Imperial College London, mengatakan, virus H7N9 diduga masih terus bermutasi dengan bertukar gen dengan virus-virus dari galur lain untuk mencari wujud terbaik. Dugaan itu muncul dari penelitian terhadap tiga urutan gen virus H7N9 yang sudah diketahui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com