Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2013, 14:41 WIB

KOMPAS.com — Seorang pria di Austria mengalami penyakit katarak dengan bentuk yang tidak biasa. Ada bayangan putih mirip bintang pada bagian pupil matanya. 

Pria berusia 55 tahun ini mengalami gangguan tersebut setelah menerima pukulan keras pada matanya. Ia berobat ke dokter karena kemampuan penglihatannya menurun secara progesif. Menurut dokter yang menanganinya, penglihatan dari pria tersebut sudah mulai menurun sejak enam bulan terakhir. Kepada dokter, pria tersebut mengaku pernah mendapat pukulan sembilan bulan sebelumnya.

"Alam telah membuat katarak yang indah," ujar dr Mark Fromer, pakar kesehatan mata di Lenox Hill Hospital di New York dan dokter bedah mata di tim hoki New York Rangers, setelah melihat gambar katarak dari pria tersebut.

Fromer menambahkan, kebanyakan katarak bentuknya tidak indah. Katarak dapat muncul akibat benturan keras pada mata. Tonjokan dan lemparan bola selama bertanding olahraga merupakan penyebab umum terjadinya katarak. Bahkan, empasan kantong udara dan roda stir juga dapat membentuk katarak.

Ketika bola mata terkena pukulan, ujar Fromer, energi dari pukulan memberikan gelombang trauma melalui mata yang dapat merusak lensa mata. Kerusakan lensa menyebabkan keburaman di daerah tersebut. Pada banyak kasus, katarak lebih terlihat menyerupai bentuk awan, berwarna putih atau kekuningan.

Pria yang mengalami katarak itu dirawat dengan prosedur yang disebut "phacoemulsification". Prosedur ini melibatkan penggunaan gelombang suara untuk memecah bagian buram dari lensa, kemudian menghilangkannya dengan vakum. Lensa mata kemudian digantikan dengan lensa buatan.

Sebagai informasi, operasi katarak merupakan jenis operasi yang paling sering dilakukan di seluruh dunia. Katarak pun merupakan penyakit mata penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia.

"Trauma pada mata adalah salah satu alasan mengapa dokter menekankan pentingnya memakai kacamata pelindung selama olahraga," tandas Fromer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com