Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2013, 11:02 WIB

KOMPAS.com - Rutin mengonsumsi buah dan sayur sudah terbukti akan mencegah berbagai penyakit mulai dari sembelit, sampai stroke dan kanker.  Mungkin selama ini kita sudah mengupayakan memasukkan sayur dan buah dalam menu sehari-hari. Namun, yakinkah kalau jumlahnya cukup?

Faktanya menurut data Departemen Pertanian tahun 2013, orang Indonesia baru makan sayuran sebanyak 40,35 kg/kapita/tahun, sedangkan untuk buah baru sekitar 34,55 kg/kapita/tahun. Bandingkan dengan rekomendasi badan PBB yang mengurusi makanan dan pertanian (FAO) yaitu konsumsi sayuran idealnya 91,25 kg/kapita/tahun dan buah 73 kg/kapita/tahun.

Menurut dokter spesialis gizi klinik FKUI/RSCM dr. Fiastuti Witjaksono, orang Indonesia masih menganggap sayur dan buah sebagai pelengkap makan, bukan prioritas yang harus ada dalam menu makan. Inilah yang membuat kurangnya konsumsi sayur dan buah di Indonesia.

"Nasi dan lauk saja sudah dianggap cukup, yang penting kenyang, padahal itu masih kurang," ungkapnya dalam talkshow bertajuk "Peran Sayur dan Buah Terhadap Kesehatan" yang diadakan oleh Zespri di Jakarta, Selasa (30/4/2013).

Badan kesehatan PBB (WHO) merekomendasikan 400 gram buah dan sayur per hari. American Heart Association merekomendasikan 8 porsi atau 4,5 mangkuk dari berbagai jenis buah dan sayur per hari. Sedangkan Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 merekomendasikan setiap hari orang harus mengonsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah.

Fiastuti menjelaskan, yang dimaksud dengan satu porsi sayuran yaitu satu mangkuk ukuran sedang. Selanjutnya satu porsi buah yaitu satu buah ukuran sedang seperti apel atau pir, atau 10 buah ukuran kecil seperti anggur atau kelengkeng, atau satu potong buah ukuran besar seperti melon, semangka, dan lain-lain.

"Semakin beragam sayur dan buah yang Anda makan akan semakin baik. Karena tidak ada satu jenis sayur atau buah pun yang lengkap kandungan gizinya," tutur Fiastuti.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com