Penelitian ini sejalan dengan peneliti sebelumnya di tahun 2005 pada American Journal of Hypertension yang juga mengaitkan sleep apnea dengan stroke. Namun, kelompok peneliti ini lebih melihat efek penurunan kadar oksigen pada sleep apnea dengan angka kejadian stroke. Dua kelompok peneliti berbeda di Jepang juga melakukan penelitian yang sama. Keduanya menemukan tingginya angka penderita gangguan pembuluh darah otak dengan derajat keparahan sleep apnea.
Perawatan "sleep apnea"
Ngorok sudah tak dapat diabaikan lagi. Namun, jangan salah dimengerti. Keparahan sleep apnea dilihat dari derajat henti napasnya, bukan dari volume suara dengkuran. Berbagai penelitian semuanya melihat dari henti napas yang dialami pendengkur, tidak pada volume suara atau seberapa mengganggunya suara dengkuran tersebut.
Untuk mengetahui seorang pendengkur menderita sleep apnea atau tidak, diperlukan pemeriksaan saksama di laboratorium tidur.
Perawatan nantinya ditentukan dari hasil pemeriksaan tidur. Sementara ini, yang paling banyak digunakan adalah perawatan dengan gunakan continuous positive airway pressure (CPAP). Sebuah alat yang meniupkan tekanan positif ke hidung pasien untuk menjaga agar saluran napas tetap membuka saat tidur.
Perawatan sleep apnea ditujukan untuk mengatasi henti napas agar kesehatan dan kualitas hidup tetap terjaga serta menghindari cedera lebih lanjut pada otak. Tentu saja suara dengkuran pun akan hilang nantinya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.