Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2013, 09:40 WIB

KOMPAS.com - Siapa sih yang tak ingin menurunkan berat badan dengan cepat? Apalagi di jaman serba instan seperti sekarang. Semua keinginan pasti dapat diwujudkan dengan cepat dan instan, salah satunya adalah menurunkan berat badan.

Banyak orang memilih metode diet instan yang menjanjikan hasil tercepat. Namun, tidak selamanya yang instan dan cepat itu berdampak positif bagi kesehatan. Berbagai risiko kesehatan pun mengancam jika berat badan Anda turun terlalu cepat.

Berikut risiko kesehatan yang akan Anda hadapi jika Anda memilih diet instan agar berat badan turun lebih cepat.

1.  Eating disorder

Anda pasti pernah mendengar bulimia dan anoreksia? Pada prinsipnya, anoreksia dan bulimia digolongkan sebagai weight-phobia alias penderita takut berat badannya bertambah.

Secara umum, anoreksia dapat diartikan sebagai kehilangan selera makan. Perasaan takut gemuk adalah penyebab penderita anoreksia menahan nafsu makan secara tidak wajar, hingga banyak yang akhirnya kehilangan selera makannya dan tidak sadar kalau tubuh mereka benar-benar sangat kurus.

Sedangkan bulimia adalah penyakit yang ditandai dengan makan secara berlebihan, kemudian memuntahkannya kembali untuk menjaga agar berat badan tidak naik. Dibandingkan penderita anoreksia yang dapat dikenali dengan mudah karena bentuk tubuhnya yang sangat kurus, penderita bulimia biasanya memiliki berat badan yang stabil bahkan cenderung ideal.

2.  Risiko Anemia

Khususnya terjadi pada wanita yang membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami fase menstruasi. Program diet instan biasanya akan memangkas kebutuhan nutrisi tubuh secara berlebihan, sehingga mengakibatkan tubuh kekurangan zat gizi penting yang dibutuhkan dalam kinerja tubuh sehari-hari.

Kebutuhan zat besi wanita 2 kali lebih besar daripada pria. Seseorang yang mengalami kekurangan zat besi biasanya mengalami lelah yang berkepanjangan, sesak napas, sering pusing, dan mudah tersinggung.

3.  Hilangnya Massa Otot

Diet yang tidak dilengkapi dengan asupan protein yang cukup juga dapat mengakibatkan hilangnya massa otot Anda. Bagaimanapun juga, tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup setiap hari agar dapat menjalankan fungsinya dengan benar. Selain membantu pembentukan otot, protein juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Ketika Anda tidak mengkonsumsi protein dalam jumlah cukup, maka tubuh dapat “memakan” jaringan ototnya sendiri.

4.  Mudah Lelah

Sebagian besar orang yang berat badannya turun terlalu cepat biasanya sering menahan nafsu makannya. Mereka hanya makan dalam jumlah yang sedikit, atau bahkan tidak makan sama sekali. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan cukup kalori sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Hilang konsentrasi, tubuh lemas, pusing hingga jatuh pingsan, biasa terjadi pada orang-orang yang melakukan program diet instan.

5.  Daya Tahan Tubuh Menurun

Saat tubuh tidak mendapatkan asupan gizi yang memadai, maka sel-sel dalam tubuh juga tidak mendapatkan nutrisi yang cukup setiap hari. Akibatnya, daya tahan tubuh menurun dan gampang terkena penyakit.

6.  Membahayakan Organ Hati

Berdasarkan Journal Physiology of Gastrointestinal and Liver Physiology, berat badan seseorang mengalami penurunan drastis, ternyata juga berpengaruh negatif pada organ hati. Berat badan yang tidak stabil dapat meningkatkan kandungan lemak pada hati. Hal tersebut dapat membawa seseorang pada risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit-penyakit degeneratif yang berhubungan dengan organ hati.

Oleh karena itu, pikirkan kembali jika Anda mendapat tawaran paket diet instan yang menjanjikan turun berat badan dalam waktu singkat. Tidak selamanya yang instan itu baik untuk kesehatan Anda. (dan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com