Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2013, 14:43 WIB

KOMPAS.com - Tujuan menyikat gigi tentu untuk mendapatkan gigi yang sehat. Namun apabila sudah rajin menyikat gigi dua kali sehari, ada pula yang masih mengeluhkan masalah gigi seperti keropos atau berlubang. Mengapa demikian?

Menurut Profesional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, menyikat gigi dua kali sehari saja tidak cukup untuk mendapatkan gigi yang sehat apabila melakukannya secara tidak tepat.

"Waktu, durasi, dan teknik menyikat gigi perlu diperhatikan. Jadi bukan hanya asal menyikat gigi dua kali sehari saja," papar Mirah, panggilannya, dalam talkshow yang bertajuk 'Perilaku Menyikat Gigi dalam Keluarga' di Jakarta, Senin (6/5/2013).

Mirah memaparkan, menurut data Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan (Riskesdas) 2007, sebanyak 90,7 persen masyarakat Indonesia sudah menyikat gigi dua kali sehari. Sayangnya, dilakukan pada saat yang kurang tepat yaitu saat mandi pagi dan sore. Padahal waktu menyikat gigi yang tepat adalah pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur.

Selain itu, lanjutnya, sebuah penelitian oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) baru-baru ini juga menyebutkan, meskipun sudah menyikat gigi dua kali sehari, namun durasi menyikat gigi rata-rata masyarakat Indonesia belum mencapai waktu yang disarankan.

"Minimal dua menit adalah durasi yang direkomendasikan oleh dokter-dokter gigi. Waktu tersebut adalah waktu ideal untuk menghilangkan bakteri-bakteri penyebab gigi keropos," tutur Mirah.

Mirah menambahkan, teknik yang tepat dalam menyikat gigi juga berkontribusi mencegah gigi keropos. Jika teknik tidak tepat, meskipun sering menyikat gigi tidak akan didapatkan gigi yang bersih. Teknik yang tepat yaitu dengan membuat gerakan sikat gigi memutar atau vertikal.

Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI) drg. Syarif Hidayat mengatakan, susunan dan anatomi gigi berbeda pada setiap orang. Hal inilah yang membuat perlu ada perbedaan dalam teknik menyikat gigi.

"Ada susunan gigi yang mudah dibersihkan, namun ada pula yang tidak. Susunan gigi yang tidak rapi akan membuat ada celah-celah tertentu yang dapat menumpuk plak. Jika tidak dibersihkan dengan tepat, tumpukan plak akan membuat gigi keropos dan berlubang," tutur Syarif.

Susunan dan anatomi gigi, lanjut Syarif, menentukan teknik menyikat gigi yang diperlukan. Jika susunan gigi cenderung kurang rapi, sebaiknya Anda memberikan perhatian ekstra untuk celah-celah yang memungkinkan timbulnya timbunan plak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com