Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/05/2013, 14:12 WIB

Kompas.com - Kulit terlalu putih dan pucat dianggap tampak tidak sehat oleh sebagian besar wanita di negara barat. Belakangan, tren kulit gelap juga diminati wanita di Indonesia. Namun berhati-hatilah memilih cara menggelapkan kulit. Penggunaan tanning bed atau tempat tidur khusus dengan sinar ultraviolet dianggap bisa menyebabkan kanker.

Badan pengawas obat dan makanan AS (FDA) mengatakan, tanning bed tidak boleh digunakan oleh orang berusia kurang dari 18 tahun.  FDA juga mensyaratkan perusahaan pembuat tanning beds memenuhi standar keamanan dan desain termasuk adanya pengatur waktu dan batasan radiasi yang diizinkan.

Peringatan tersebut disampaikan untuk menekan kasus melanoma, salah satu bentuk kanker kulit mematikan, yang kasusnya terus meningkat dalam 30 tahun terakhir. Diperkirakan 2,3 juta remaja Amerika menggunakan tanning beds tiap tahunnya untuk mendapatkan kulit gelap.

Studi terbaru menunjukkan risiko melanoma 75 persen lebih tinggi pada orang yang terekspos ultraviolet saat proses indoor tanning. Meski kebanyakan kasus baru terdiagnosa di usia 40 dan 50 tahun, tetapi penyakit ini terkait dengan paparan sinar ultraviolet di usia muda.

Pada dokter juga telah meminta pemerintah AS mengambil tindakan pada maraknya penggunaan tanning bed dalam beberapa tahun terakhir serta tingginya jumlah kasus kanker kulit pada orang muda.

Sebuah penelitian tahun 2012 di Missouri menemukan, 65 persen dari 250 bisnis penggelapan kulit yang ada menerima pelanggan anak berusia 10 sampai 12 tahun tanpa pengawasan orangtua.

Saat ini tanning beds masih dikelompokkan dalam alat berisiko rendah, sama seperti perban atau penekan lidah. Namun tanning beds akan segera masuk ke klasifikasi alat berisiko sedang, atau kelas 2. Kondisi ini akan mempermudah FDA untuk memantau keamanan dan desain sebelum produsen menjualnya.

Standar keamanan sangat penting karena studi terbaru menunjukkan beberapa tanning bed bisa menyebabkan terbakar (sunburn) ketika digunakan langsung ke kulit. Hasil penelitian pada 2009 menunjukkan 58 persen orang dewasa yang menggelapkan kulitnya di dalam ruangan mengalami kulit terbakar sinar matahari.
 
“Jika menjalani indoor tanning seharusnya tidak terbakar. Dengan aturan ini produsen wajib meperbaiki spesifikasi alat,” kata Dr. Jeffrey Shuren, Direktur FDA untuk alat kedokteran dan kesehatan.

Peringatan FDA sendiri tidak akan tertempel pada tanning beds, tapi lebih kepada promosi material dan peringatan di situs terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com