Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Diet Tinggi Protein bisa Turunkan Bobot?

Kompas.com - 22/05/2013, 13:21 WIB

KOMPAS.com - Apakah Anda sedang mencari cara untuk menurunkan badan secara efektif? Dari sekian banyak cara yang ditempuh untuk menurunkan berat badan, diet tinggi protein adalah salah satunya. Namun benarkah diet tinggi protein benar-benar bisa menurunkan berat badan?

Orang yang menjalankan diet rendah karbohidrat dan tinggi protein memiliki peluang keberhasilan yang lebih besar dalam dietnya ketimbang mereka yang lebih banyak mengasup karbohidrat dengan sedikit protein, setidaknya itulah yang disampaikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Tim peneliti dari University of South Australia di Adelaide mengumpulkan hasil dari 24 penelitian yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu, di mana seluruh partisipan diberi diet rendah karbohidrat dan lemak. Selain diminta untuk menjalankan diet rendah karbohidrat dan lemak, separuh partisipan diminta untuk mengasup protein sebesar 67 gram protein perhari, sedangkan separuh lainnya diminta untuk mengasup jumlah protein yang lebih tinggi, yakni 120 gram protein per hari.

Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa kedua kelompok diet memiliki asupan energi rata-rata yang sama yaitu sekitar 1.550 kalori per hari, baik untuk pria atau wanita . Namun menurut Thomas Wycherley, Ph.D  dari dari University of South Australia, setelah 12 minggu, kelompok yang mengasup lebih banyak protein mengalami penurunan berat badan 1.7 kilogram lebih besar daripada kelompok yang lebih sedikit mengasup protein.

“Penelitian ini semakin menyadarkan kita bahwa diet tinggi protein lebih efektif untuk menurunkan berat badan karena tubuh lebih banyak mengeluarkan energi saat mengolah protein daripada karbohidrat,” ungkap Wycherley.

“Pikirkan cara ini, Jika Anda makan 100 kalori dari protein, tubuh Anda akan membakar sekitar 20 sampai 30 kalori saat memproses protein. Bandingkan dengan 100 kalori dari karbohidrat, dan tubuh Anda hanya membakar sekitar 5 sampai 10 kalori. Alasan lainnya adalah, diet tinggi protein membantu meningkatkan massa otot. Semakin banyak otot semakin banyak pula kalori yang dibakar, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan. ” tambah Wycherley.

Berapa banyak Protein yang Anda butuhkan setiap hari?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, pria dengan rentang usia 19-70 tahun dianjurkan untuk mengasup 56 gram protein per hari. Sedangkan untuk wanita dewasa diperlukan sekitar 46 gram protein per hari. Kebutuhan protein harian masing-masing orang akan berbeda tergantung dari usia, gender dan tingkat aktivitasnya. Jika Anda memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan rajin berolahraga, berarti kebutuhan protein Anda akan lebih tinggi.

Franco Colombu seorang bodybuilder yang turut membantu latihan Arnold schwarzenegger pernah mengatakan jika Arnold harus mengasup 25 gram protein setiap 1 jam latihan untuk menunjang proses pembentukan ototnya.

Sementara untuk hari off dari latihan, Arnold hanya mencukupi kebutuhan protein harian yang direkomendasikan.

Fakta ini sekaligus membuktikan bahwa diet tinggi protein bisa menjadi cara yang efektif untuk menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan massa otot Anda. (dan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau