Aksi "Lancar" Kampanyekan Pencernaan Sehat

BANDUNG, KOMPAS.com - Sembelit atau ketidakmampuan buang air besar lebih dari tiga hari merupakan salah satu faktor risiko dari beberapa penyakit saluran cerna. Bahkan, dalam tahap lanjut, gangguan kesehatan yang dikenal dengan istilah konstipasi ini dapat mengakibatkan kanker usus besar atau kanker kolorektal.

Menurut spesialis pencernaan dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr. Ari Fahrial Syam Sp.PD, sembelit sebenarnya dapat dicegah dengan beberapa cara sederhana. Di antaranya cukup mengonsumsi makan mengandung serat, minum air, dan beraktivitas fisik.

"Sayangnya, perubahan gaya hidup masyarakat kini cenderung mengonusmi makanan berlemak dan kurang serat, serta kurang beraktivitas fisik. Maka prevalensi konstipasi cenderung meningkat beberapa tahun terakhir," paparnya.

Dalam upaya kepedulian akan meningkatnya prevalensi konstipasi, PT Boehringer Ingelheim menggelar acara bertajuk "Aksi Lancar" di Lapangan Tegallega, Bandung, Minggu (2/6/2013) pagi. Acara ini mengajak masyarakat kota Bandung khususnya untuk peduli kesehatan pencernaan dan menerapkan gaya hidup sehat dengan melakukan olahraga zumba dan minum jus.

Panasnya matahari pagi tidak menghalangi semangat masyarakat Bandung untuk melakukan gerakan zumba. Sekitar 1.000 peserta tampak memadati lapangan Tegallega, dan dengan antusias mereka menirukan gerakan-gerakan enerjik dari instruktur zumba. Menambah kemeriahan Aksi Lancar, turut hadir pula brand ambassador Dulcolax Laudya Cynthia Bella dan artis penyanyi Kerispatih.