Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Seribu, Kepulauan "Padat Gizi" yang Kian Terancam

Kompas.com - 05/06/2013, 07:58 WIB

Dengan kekayaan alamnya, Kepulauan Seribu memang menyimpan potensi luar biasa. Menurut pakar gizi dan pangan dari Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA-IPB) Prof Ahmad Sulaeman, Kepulauan Seribu tak hanya dianugerahi pantai indah. Wilayah ini sebenarnya menyimpan potensi sumber kekayaan pangan yang luar biasa.

Betapa tidak, wilayah yang terdiri 110 pulau dengan luas daratan 8,76 kilometer persegi ini dapat diibaratkan wilayah yang "padat gizi". Tercatat beberapa jenis sumber pangan yang dihasilkan warga Kepulauan Seribu seperti rumput laut dan hasil kekayaan laut lainnya seperti ikan teri, kepiting, rajungan dan beragam ikan laut lainnya.

"Beberapa jenis kekayaan pangan ini merupakan sumber gizi yang sangat baik bagi pertumbuhan serta kecerdasan, terutama protein dan asam lemak yang terkandung dalam ikan. ," ujarnya.

Ahmad mengakui, potensi budidaya rumput laut dan sumber pangan lainnya di Pulau Pari bisa semakin terancam apabila kiriman sampah dan limbah tidak ditangani serius. Limbah plastik dan logam berat bukan hanya akan menurunkan kualitas dan mengganggu ekosistem. Namun yang tak kalah berbahaya adalah risiko adanya pencemaran logam berat seperti arsenik dan merkuri pada sumber  pangan.

"Bukan tidak mungkin pencemaran logam berat juga sudah sampai ke sini. Otomatis kualitas dan keamanan rumput laut akan terganggu," ujar Ahmad yang menyarankan adanya penelitian lebih jauh akan pencemaran terhadap sumber-sumber pangan di Kepulauan Seribu.

Di acara Jelajah Gizi 2013, potret tentang potensi sumber pangan di Kepulauan Seribu dan pemanfaatannya oleh masyarakat tergambar dengan cukup jelas. Dalam program ini, para wartawan dan blogger peserta menjadi saksi betapa ragam kekayaan pangan di Kepulauan Seribu harus segera diselamatkan dari ancaman pencemaran. 

Jelajah gizi adalah program rutin yang digagas PT Sarihusada, perusahaan penyedia produk nutrisi ibu dan anak, untuk menggali  mengenai kekayaaan dan keragaman pangan nusantara beserta nilai gizi yang dikandungnya.

"Jelajah Gizi  dimaksudkan untuk melihat langsung bagaimana masyarakat yang tinggal di kepulauan kecil memenuhi kebutuhan pangan mereka, kandungan gizi dari makanan yang mereka konsumsi, jenis masakan serta bagaimana pengolahannya," kata Arif Mujahidin, Head of Corporate Affairs PT Sarihusada Generasi Mahardhika.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com