Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gangguan Kesehatan Kulit Selama Kehamilan

Kompas.com - 12/06/2013, 16:09 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Kehamilan merupakan masa-masa paling membahagiakan bagi seorang wanita. Lantaran pada masa ini terkandung calon buah hati yang dicintai dengan segenap hati. Maka tentu saja mereka menginginkan yang terbaik bagi si calon buah hati.

Namun hal ini juga membuat kaum Hawa seringkali "melupakan" kesehatan mereka sendiri. Padahal, selama proses kehamilan wanita mengalami perubahan struktur tubuh, hormonal, kontur kulit, psikologis sehingga mempengaruhi kesehatan mereka secara umum.

Salah satu risiko kesehatan yang dialami oleh wanita hamil yaitu gangguan kesehatan kulit. Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dari Bunda International Clinic dr. Amaranila Latita Drijono, gangguan kesehatan kulit selama dan setelah melahirkan dapat mempengaruhi kualitas hidup karena menimbulkan rasa tidak nyaman seperti gatal.

"Gangguan kulit jelas terlihat karena menimbulkan perbedaan warna di kulit sehingga mengurangi rasa percaya diri," tutur dokter dengan panggilan akrab Nila ini dalam seminar bertajuk "Risiko Setelah Melahirkan: Apa yang Tidak Anda Ketahui dan Wajib Diketahui" yang diadakan oleh Dermatix dan RS Bunda Jakarta.

Nila memaparkan, penyakit kulit yang berhubungan dengan kehamilan terdapat dua jenis yaitu yang terjadi akibat kehamilan dan yang diperberat karena kehamilan. Penyakit kulit yang terjadi akibat kehamilan antara lain:

1. Herpes gestasional

Meskipun memiliki gejala dan nama yang hampir sama, namun penyakit ini berbeda dengan herpes yang disebabkan oleh virus. Nila menyatakan, herpes gestasional sangat khas pada kehamilan dan tidak ada hubungannya dengan virus. Penyebab pasti dari gangguan ini belum diketahui, namun diduga karena masalah hormonal.

Gejala dari herpes gestasional mirip dengan cacar air yaitu munculnya bercak-bercak kemerahan berisi air di seluruh tubuh. Untuk membedakan gangguan ini dengan herpes biasa dibutuhkan teknik biopsi atau pengambilan kulit. Bisa juga dengan cara pengamatan dan investigasi yang dilakukan oleh profesional.

Lantaran tidak disebabkan oleh virus, herpes gestasional tidak menular dan akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.

2. Urtikaria kehamilan

Gejalanya mirip dengan biduran, namun hanya terjadi selama kehamilan. Bentuknya memanjang dan menonjol di permukaan kulit. Biasanya memberikan rasa gatal pada penderitanya. Hanya terjadi di waktu-waktu tertentu seperti malam hari dan tidak berlangsung lama.

3. Kloasma gravidarum

Berupa garis-garis atau bercak-bercak hitam yang terjadi di kulit, umumnya di wajah. Jika tidak segera ditangani secara tepat, gangguan ini akan mengakibatkan melasma setelah melahirkan.

4. Polimorfus eruption

Bentuknya mirip eksim, kemerahan dan merata di bagian kulit tertentu. Tidak seperti ultikaria, gangguan ini dapat bertahan lama dan terjadi terus menerus. Gejala ini juga memberikan rasa gatal pada penderitanya.

5. Stretch mark (stiae gravidarum)

Gangguan ini cukup populer di kalangan wanita hamil. Memiliki gejala bercak guratan kehitaman di kulit yang mengalami penarikan akibat kehamilan. Jika tidak ada penanganan, stretch mark akan bertahan setelah melahirkan, meskipun berkurang enam bulan pasca melahirkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com