Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/06/2013, 08:03 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com - Ada banyak alasan mengapa olahraga lari kini sangat populer; antara lain karena murah dan bisa dilakukan di mana saja, meningkatkan energi, efektif menurunkan berat badan, sampai karena alasan ikut-ikutan.

Berlari memang bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan mood, dan tentu saja membakar lemak lebih banyak.

Walau beberapa penelitian menunjukkan berjalan kaki punya manfaat yang hampir mirip dengan berlari, tetapi dalam hal penurunan berat badan lari lebih efektif.

Saat berlari, energi tubuh yang dipakai 2,5 kali lebih banyak dibandingkan berjalan. Hal tersebut berlaku baik saat kita berlari di luar ruangan atau pun di treadmill. Untuk orang dengan berat badan 72,5 kg, berlari selama satu jam bisa membakar 800 kalori, sedangkan berjalan kaki dengan durasi yang sama hanya membakar 300 kalori.

Yang menarik, riset lain menunjukkan meski pelari atau pejalan kaki mengeluarkan jumlah energi yang sama (ini berarti pejalan kaki berjalan lebih jauh dan waktu yang lebih banyak) tetap saja pelari turun berat badan lebih banyak.

Perbedaan tersebut terjadi karena para pelari dalam penelitian itu pada awalnya memang sudah bertubuh lebih ramping. Tetapi sebenarnya berlari juga memengaruhi hormon-hormon yang mengatur rasa lapar. Dengan kata lain, jika rutin berlari, nafsu makan kita juga jadi lebih terkontrol.

Di balik manfaat pelangsingan yang didapat dari berlari, ternyata berjalan kaki secara umum lebih menyehatkan. Penelitian berdasarkan data dari National Runners Health Study dan National Walkers Health Study menemukan, orang yang rutin berjalan kaki lebih sehat. Indikatornya adalah kadar tekanan darah, kolesterol, diabetes, serta kesehatan kardiovaskular.

Walau olahraga lari tampaknya tepat untuk menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi perlu diingat bahwa berlari bukanlah olahraga untuk setiap orang. Orang yang kegemukan tidak disarankan untuk berlari.

Risiko cidera pada saat berlari juga tinggi, karena itu sebaiknya Anda selalu mendengarkan isyarat tubuh jika merasa tak mampu lagi berlari. Terakhir, jangan lupa melakukan pemanasan dan pendinginan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com