Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2013, 05:44 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Penemuan baru tak jarang menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat, termasuk penemuan di bidang kesehatan. Bahkan kontroversi sebuah penelitian dapat membuat penemunya dikucilkan oleh berbagai kalangan.

Namun seiring berkembangnya zaman, seringkali penemuan yang dulu dianggap tidak masuk akal justru menjadi benar. Hal itu bisa karena munculnya penelitian-penelitian lain yang menunjang penemuan tersebut, atau bertambah canggihnya teknologi sehingga dapat membuktikan teori kontroversial.

Berikut merupakan lima penelitian di bidang medis yang pernah menjadi hal kontroversial dan dianggap salah, namun ternyata benar.

1. Merokok menyebabkan kanker paru

Studi yang menemukan hubungan antara merokok dan kanker paru pertama kali dilakukan di awal tahun 1939. Sayangnya, banyak dokter tidak sepakat dan mengatakan kanker lebih banyak disebabkan oleh faktor lain, seperti polusi udara. Teori ini kemudian dibenarkan di awal tahun 60-an.

2. Bakteri menyebabkan ulkus

Dokter asal Australia Robin Warren dan Barry Marshall mengidentifikasi hubungan antara Helicobacter pylori dan ulkus di tahun 1982. Namun para dokter lain berpendapat ulkus disebabkan karena stres dan/atau diet yang salah. Hingga pertengahan tahun 90-an, mereka baru membenarkan teori tersebut.

Ulkus dikenal juga dengan ulcer yang merupakan luka terbuka yang terjadi di dalam lapisan perut, bagian atas usus kecil atau esophagus. Gejala yang paling umum dari kondisi ini adalah sakit perut.

3. Aspirin mengurangi risiko serangan jantung

Seorang dokter asal California bernama Lawrence Craven mempublikaskan hasil penelitiannya yang menunjukkan aspirin dapat menurunkan efek penyumbatan darah di pembuluh di tahun 1950. Namun teorinya belum diakui saat itu. Barulah setelah 40 tahun kemudian, teorinya mulai digunakan secara luas.

4. Radiasi dapat membahayakan

Para peneliti menemukan hubungan antara penggunaan sinar x dengan leukemia dan kanker jenis lain di tahun 1911. Namun prakteknya sinar X secara luas masih digunakan baik medis maupun non medis. Hingga pada tahun 1956, National Academy of Science menyatakan bahayanya radiasi sinar X.

5. Virus sebabkan kanker serviks

Akhir tahun 70-an, ahli virus asal Jerman Harald zur Hausen mempublikasi hasil penelitiannya tentang human papillomavirus (HPV) yang dapat menyebabkan kanker leher rahim atau serviks. Namun banyak peneliti lain mencemooh teorinya.

Hingga pada tahun 2008, Hausen memenangkan penghargaan Nobel untuk hasil penelitiannya. Dan kini sudah banyak orang yang sadar untuk melakukan vaksinasi HPV demi mencegah kanker serviks.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com