Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2013, 10:50 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com - Natrium alias garam sudah sejak lama dikategorikan sebagai asupan yang berbahaya, khususnya untuk mereka yang menderita hipertensi. Namun masih ada perbedaan pendapat tentang apakah benar pembatasan garam bisa menyehatkan.

Penelitian yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan dilakukan Institute of Medicine of the National Academies pada 2013 menemukan, membatasi natrium di bawah satu sendok teh perhari ternyata tidak bermanfaat.

Penelitian yang berjudul "Sodium Intake In Populations : Assessment of Evidence," mengkonfirmasi tidak ada bukti esensial untuk membatasi konsumsi sodium hingga kurang dari 2.300 miligram per hari.

Penemuan ini masih berlaku sebatas bangsa Amerika. Penelitian juga menyimpulkan satu setengah sampai tiga sendok teh garam per hari tidak merugikan kesehatan seseorang.

"Saat ini pemerintah terus merendahkan  batas asupan garam, dan produsen makanan berusaha menghilangkan garam dari produk mereka. Karena itu penting dilakukan penelitian, terkait pemahanan untung rugi mengurangi asupan garam," kata pemimpin studi, Rod Taylor dari Exeter University.
   
Garam mudah ditemukan dalam makanan sehari-hari, misalnya sup, keripik, daging olahan, dan minuman. Itu sebabnya para peneliti berpendapat mengurangi asupan garam justru membuat ketidaknyamanan dibanding keuntungan kesehatan yang diperoleh.

Namun penelitian tidak mengubah anggapan buruknya diet tinggi garam. Panduan pola makan dari CDC menyarankan asupan sodium sekitar 1.500 mg per hari. Jumlah ini setera dengan setengah sendok teh lebih sedikit. Kadar ini untuk mencegah risiko hipertensi dan penyakit jantung.

Namun penelitian dari CDC menimbulkan kerugian, apakah membatasi asupan garam di bawah 2.300 miligram akan menghasilkan pola makan yang lebih sehat. Terlebih, kadar garam yang terlalu rendah justru akan meningkatkan kadar trigliserida yang beresiko memicu resistensi insulin.

Penelitian juga menemukan mitos dan kesalahan pengertian terkait asupan garam

1. Garam dan sodium sama
Pengertian ini jelas salah. Garam terbuat dari sodium dan klorida. Padahal pada label fakta nutrisi, kebanyakan produk menggunakan sodium dan mengiklankan diri sebagai rendah garam.

2. Muffin mengandung garam lebih tinggi dari keripik
Garam bisa terdapat di semua makanan, termasuk makanan manis, asin, dan pahit. Bahkan kecap dan roti juga mengandung garam.

3. Masakan di rumah banyak mengandung garam
Anggapan ini juga salah. Faktanya hanya sedikit garam yang ditambahkan saat memasak atau makan di rumah. Makanan yang diproses seperti sosis atau makanan di restoran mengandung hampir 75 persen asupan garam kita. Karena itu sebaiknya batasi makan di luar, terutama di restoran cepat saji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com