Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2013, 21:59 WIB
Asep Candra

Penulis

Efektivitas terapi sel punca ini, kata Zheng, sangat tergantung pada beberapa faktor seperti riwayat dan kondisi penyakit pasien, serta tingkat kepatuhan pasien selama terapi. Biasanya, seorang pasien menjalankan terapi sel punca hingga dua atau tiga kali untuk mendapatkan hasil maksimal, dengan biaya sekali terapi penyuntikan mencapai hingga 80 ribu RMB (Yuan) atau sekitar Rp 130 juta.

Menurut Zheng,  jenis penyakit yang paling banyak ditangani dengan terapi sel punca di MCHG dan hasilnya memuaskan adalah sirosis, diabetes dan ginjal. "Banyak juga pasien gagal ginjal dari Indonesia yang berobat di sini," imbuhnya.

Ia berpendapat, terapi sel punca relatif aman dan tidak menimbulkan komplikasi. Selain prosedurnya yang minim invasif, terapi ini juga tidak membutukan obat-obat tambahan. Risiko penolakan dari tubuh juga realtif kecil karena selnya diambil dari tubuh sendiri.

Di luar kontrovesi mengenai tingkat keberhasilannya, terapi sel punca nyatanya menjadi salah satu tumpuan dan harapan pengobatan medis di masa depan. Kini semakin banyak riset sel punca yang menunjukkan hasil positif bagi penyembuhan beragam jenis penyakit.

Bahkan industri di bidang pengobatan sel punca di dunia pun terus berkembang dari tahun ke tahun. Mengutip data Transparency Market Research dari Amerika Serikat, pasar pengobatan sel punca di dunia mencapai 26,23 miliar dollar AS  pada 2011, dan diproyeksikan bakal meningkat hingga 119,51 miliar dolar AS  pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com