Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2013, 15:00 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


Kompas.com -
Kebanyakan orangtua berharap anak mereka pintar secara akademik, padahal kreativitas tak kalah penting. Anak yang kreatif bisa memandang masalah dari berbagai arah sehingga lebih mudah menemukan solusinya, karena itulah kreativitas termasuk dalam keterampilan hidup.

Anak yang kreatif umumnya tidak ragu mengungkapkan apa yang ada di pikirannya. Mereka juga berpikiran lebih maju dan penuh perhitungan. sehingga berani bertanggung jawab pada apa yang dilakukan. Hal ini baik untuk perkembangan karakter anak di masa mendatang.

Pada dasarnya setiap anak terlahir kreatif, namun dengan kadar yang berbeda. Proses belajar yang dilakukannya akan menentukan berkembang tidaknya kreativitas tersebut.

Menurut psikolog Rini Hildayani, kreativitas berhubungan dengan kemampuan anak berinteraksi. Anak yang kreatif pada umumnya mampu mengelola emosi dengan baik sehingga anak bisa mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan dengan baik.

"Anak kreatif bisa menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya. Hal ini tentu baik untuk hubungan interpersonalnya," kata Rini dalam sebuah acara yang digelar oleh Scott Emulsion di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bila tidak mampu menyampaikannya secara lisan anak akan mengekspresikannya dengan cara lain, misalnya menggambar, bernyanyi, atau cara lain yang mungkin tidak terpikirkan.

Mengoptimalkan kreativitas anak bisa dilakukan disejak kecil. Bentuknya dapat bermacam-macam tergantung pada usianya. Tetapi pada anak yang masih dalam usia bermain, bebaskanlah anak untuk bermain.

Meski saat ini banyak tersedia tempat-tempat kursus untuk mengasah kreativitas anak, namun Rini menilai orangtua berperan lebih besar. "Anak-anak menghabiskan banyak waktu dengan orangtuanya, terutama di tahun-tahun pertama kehidupannya," katanya.

Kreativitas bisa diasah dengan kegiatan-kegiatan sederhana, seperti membacakan cerita, menonton kartun bersama untuk kemudian menceritakan kembali jalan ceritanya, bermain musik, atau membuat prakarya bersama.

Orangtua juga bisa memberi dukungan pada proses kreatif anak dengan memberikan pujian. "Jangan langsung memberikan penilaian negatif jika hasil karya anak tampak aneh, atau memaksa anak menuruti satu bentuk tertentu," imbuhnya.

Ia mencongohkan anak yang hanya menggambar lubang hitam. Orangtua bisa menggali apa yang sedang digambar anak, sebab mungkin saja gambar tersebut merupakan hasil pengamatannya terhadap langit mendung, lubang kunci, atau galian sumur.

"Penghargaan dari orangtua akan membuat anak merasa nyaman sehingga ia dapat menggali imajinasinya lebih dalam lagi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com