Beberapa pertanyaan pun muncul seiring berkembangnya diet makrobiotik di kalangan para selebriti. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah diet makrobiotik benar-benar baik untuk kesehatan?
American Cancer Society menyatakan bahwa diet makrobiotik terlalu rendah protein dan kadar kalorinya tidak cukup untuk membantu penderita kanker pulih lebih cepat pasca-operasi atau kemoterapi.
Ini cukup masuk akal mengingat diet makrobiotik tidak dianjurkan mengonsumsi daging dan produk susu sebagai sumber protein terbesar. Jika tujuan Anda untuk meningkatkan massa otot maka peluang keberhasilan Anda cukup tipis.
Penyediaan bahan makanan yang selalu segar sepertinya akan menjadi kendala selanjutnya di tengah kesibukan yang tiada henti bagi pelaku diet makrobiotik.
Namun di sisi lain, diet ini dapat memberikan pilihan makanan rendah kalori yang bisa membantu Anda menurunkan berat badan. Selain itu, sumber karbohidrat yang ditawarkan dalam diet makrobiotik ini adalah karbohidrat kompleks (lambat cerna) yang dapat membantu Anda kenyang lebih lama dan mencegah Anda untuk makan berlebihan.
So, jika Anda tertarik mencoba diet makrobiotik sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter untuk mengetahui apakah diet ini sesuai dengan kebutuhan Anda, atau hanya karena ingin mengikuti tren semata.
Semoga bermanfaat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.