Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Berat Badan Meroket, Ibu Hamil Perlu Banyak Gerak

Kompas.com - 24/08/2013, 15:41 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Tak sedikit wanita yang jadi malas melakukan aktivitas fisik ketika hamil. Alih-alih kandungannya jadi sehat dan kuat, kurang bergerak justru bisa membuat peningkatan berat badan berlebihan saat hamil.

Diketahui peningkatan berat badan berlebihan saat hamil akan meningkatkan risiko komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dan protein berlebihan di urin (preeklamsia), serta obesitas setelah melahirkan. Berat badan berlebihan saat hamil juga meningkatkan risiko obesitas bayi di kemudian hari.

Sebuah studi baru menemukan, kebanyakan wanita hamil cenderung tidak cukup bergerak untuk mencegah peningkatan berat badan berlebihan. Para peneliti mengatakan, kebanyakan wanita hanya menjalani program latihan yang direkomendasikan yaitu 30 menit per hari. Sedangkan untuk menjaga berat badan, wanita hamil seharusnya juga perlu aktif sepanjang hari.

"Kami menemukan, banyak wanita hamil yang menghabiskan 75 persen dari harinya untuk tidak bergerak aktif," ujar penulis studi Christina Campbell, profesor ilmu makanan dan nutrisi di Iowa State University.

Menurutnya, dengan hanya bergerak aktif 30 menit sehari, wanita hamil bukan berarti sudah cukup bergerak. Melainkan, diperlukan pula aktivitas fisik lainnya seperti berjalan, mengerjakan pekerjaan rumah, dan lain-lain.

Campbell dan timnya memantau kadar aktivitas dan kalori yang dibakar oleh wanita hamil. Seorang wanita yang melakukan jalan cepat selama 30 menit membakar kalori tiga kali lebih banyak daripada saat ia beristirahat. Namun wanita tersebut hanya membakar sedikit sekali kalori dari aktivitasnya sehari-hari.

Mereka mencontohkan, wanita hamil yang tidak berolahraga spesifik namun aktif sepanjang hari dan selalu bergerak membakar lebih banyak kalori dibanding mereka yang melakukan olahraga namun hanya 30 menit per harinya.

"Studi ini menunjukkan pentingnya meningkatkan intensitas aktivitas sehari-hari bagi wanita hamil," tegas Campbell.

Kendati demikian, studi masih belum resmi diterbitkan dalam jurnal, sehingga data dan kesimpulan ini masih bersifat sementara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com