Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Kiprah Penggiat ASI Asal Negeri Pecahan Es

Kompas.com - 29/08/2013, 08:56 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Dan bagaimana kondisi dokter pakar laktasi di sana?

Tidak banyak, mungkin hanya setengah dari seluruh dokter yang peduli tentang ASI.

Adakah kebijakan dari pemerintah Kanada soal ASI?

Tidak. Pemerintah Kanada hanya menjalankan apa yang menjadi kode etik internasional tentang ASI, namun tidak membuat peraturan khusus untuk itu.

Para ibu menyusui di negara berkembang seperti Indonesia, terutama para ibu bekerja, kerap mengalami kendala dalam memberikan ASI. Selain waktu luang yang minim, tingkat pengetahuan mereka soal laktasi juga minim. Bagaimana solusinya untuk menghadapi berbagai permasalahan itu?

Saya menekankan pada orang-orang muda untuk membuat pendekatan pada pemerintah agar cuti melahirkan bisa dibuat satu tahun seperti di Kanada. Dengan meninggalkan anak di usia satu tahun untuk kembali bekerja, keberhasilan pemberian ASI pun bisa ditingkatkan. Tanpa cuti melahirkan yang lama, keberhasilan pemberian ASI kemungkinan sulit dicapai.

Cuti melahirkan tiga bulan itu sangat buruk. Meskipun sudah memberikan ASI dalam jangka waktu tiga bulan, tapi ingat, iniasi bukan berarti kontinuitas. Ibu yang sudah sibuk bekerja akan repot untuk memompa, menaruh ASI ke dalam botol, dan memberikannya pada bayi. Kebanyakan ibu bekerja berhenti memberi ASI dalam satu bulan.

Apakah ruang menyusui di tempat bekerja membantu keberhasilan ASI?

Sangat beragam, tergantung pada keadaannya. Namun setahu saya tidak banyak membantu.

Bagaimana pendapat Anda mengenai efektivitas dari layanan konsultasi ibu menyusui (laktasi)?

Tenaga kesehatan yang memberikan edukasi tentang ASI sebenarnya baik. Namun efektivitas diukur dari keberhasilan pemberian ASI sendiri. Dan kembali lagi ke cuti melahirkan yang kurang, saya rasa hal itu sulit untuk dicapai.

Apa faktor yang paling menentukan keberhasilan pemberian ASI di suatu negara?

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah bagaimana bayi ditangani di rumah sakit. Dukungan pada ibu untuk memberikan ASI sejak di rumah sakit sangat penting. Dan hal itu umumnya masih buruk, sehingga edukasi dan pelatihan pada mereka sangat dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan ASI.

Jika tidak, ibu cenderung untuk berhenti menyusui saat ada masalah. Mereka berhenti saat putingnya sakit, mereka berhenti saat bayi mereka menangis terus. Namun hal itu berbeda saat mereka teredukasi dengan baik. Permulaan menyusui itu sangat penting.

Bagimana Anda sejauh ini melihat upaya/kiprah dari industri susu formula di dunia saat ini, apakah mereka masih menjadi ancaman bagi keberhasilan menyusui?

Tentu hal itu masih menjadi ancaman. Maka penggiat ASI perlu berusaha lebih keras untuk menyadarkan masyarakat pentingnya memberi ASI. Di samping itu, peraturan mengenai pemasarannya juga perlu diperhatikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com