Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2013, 10:27 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Saya juga menyarankan untuk makan gula hanya dari gula buah aja. Semuanya natural! Intinya, makan berkesadaran.

Kemudian Anda membangun kesadaran tersebut dengan Indonesia Makan Sayur?

Saya menemukan cara-cara dan manfaat yang dahsyat dari raw food saat sekolah di Amerika. Dan saya pikir, kalau saya dan keluarga saya bisa, masyarakat juga harus bisa. Alasannya sederhana, Indonesia adalah negara agraris yang sangat subur. Lempar biji mangga saja bisa tumbuh pohon mangga.

Sayangnya, buah-buahan masih banyak yang impor. Padahal negera kita sangat kaya dengan jenis buah-buahan. Pisang saja ada banyak jenis, ada pisang ambon, emas, raja sereh, dan masih banyak lagi. Tapi kenapa harus impor?

Menurut saya, soal kualitas buah-buah Indonesia tidak kalah dengan buah impor, lebih bagus bahkan. Selain itu, buah-buah impor tidak terjamin terbebas dari kemungkinan rekayasa genetika.

Inilah salah satu faktor juga yang membuat saya tergerak untuk mengagas Indonesia Makan Sayur. Agar masyarakat lebih sadar, makanan utuh itu baik, dan lebih baik lagi yang berjenis organik produksi lokal.

Awalnya cuma sharing gaya makan saya dengan keluarga saya, tapi ternyata dapat respon yang luar biasa. Banyak orang yang mengupload green smoothies buatan mereka, sarapan sayur, tumis buncis, kacang hijau juga diupload. Jadi intinya mereka sudah sadar yang dimaksud dengan makanan utuh.

Kebanyakan orang masih berpikir makanan organik mahal, pendapat Anda?

Nah orang yang masih berpikir begitu tapi ternyata bisa membeli smartphone, atau rela antre panjang untuk barang-barang merk terkenal, saya harus katakan mereka miskin. Miskin mental. Seharusnya mereka lebih rela mengeluarkan uang untuk kesehatan daripada untuk urusan gengsi.

Beberapa kali Anda mengunggah resep yang Anda ciptakan untuk green smoothies, kenapa tidak ada lagi?

Awalnya saya mengunggah resep hanya sebagai informasi awal tentang adanya green smoothies. Selanjutnya saya biarkan masyarakat untuk berpikir, menciptakan kreasinya sendiri. Karena selera orang berbeda-beda dan tidak bisa dipaksakan.

Daripada berpikir yang bukan urusannya, lebih baik berpikir untuk kesehatannya. Dan yang mampu berpikir untuk kesehatan mereka ya mereka sendiri, bukan saya. Jadi buatlah kreasi green smoothies sendiri, tentu hasilnya akan lebih memuaskan.

Apakah serat sayuran akan hilang begitu di-blender?

Tidak akan hilang dengan hanya diblender, baru hilang saat hanya diambil sarinya dengan juicer.

Apakah Anda hanya mengkonsumsi sayur dan buah saja? Darimana Anda dapat karbohidrat dan protein?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com