Sayuran itu sebenarnya sudah lengkap, mengandung semua yang kita butuhkan. Sayuran juga mengandung protein, pilihlah sayuran yang berdaun hijau gelap, karena cukup tinggi kandungan proteinnya. Selain itu saya peroleh protein dari kacang-kacangan. Kacang merah, kacang hijau, kenari, almond, dan kacang-kacang lainnya mengandung protein. Tapi saya tidak makan kacang kulit karena mengandung alfatoksin yang memicu sel tumor.
Karbo? Saya tetap makan kentang rebus, nasi cokelat, dan jenis-jenis karbohidrat kompleks lainnya. Ingat, saya tidak 100 persen makan raw food, saya juga makan makanan lain. Dan saya juga tidak menyarankan semua orang untuk 100 persen raw food, intinya dikombinasikan.
Ada jenis-jenis makanan tertentu yang jika dimasak kandungan gizinya meningkat, tomat misalnya. Bagaimana pendapat Anda?
Ya, memang tomat mengandung likopen yang meningkat kadarnya setelah dimasak. Tapi ingat, memanaskan makanan akan mematikan enzim di dalamnya. Jadi, itu kembali pada pilihan orangnya. Mau dapat likopennya atau enzimnya? Maka saya sarankan untuk kombinasikan keduanya.
Bagaimana menurut Anda tentang program diet untuk menurunkan berat badan?
Saya orang yang tidak mau sering-sering menyentuh timbangan, apalagi untuk diet yang menurunkan berat badan. Menurut saya, diet atau pembatasan dalam makan tidak perlu kecuali Anda sakit. Enggak mungkin 'kan orang sakit diabetes masih nekad minum sirup?
Lagipula, tubuh kita mampu mengatur metabolismenya sendiri. Kalau di negara panas, makan apapun pasti cenderung untuk minum banyak. Itu karena tubuh butuh air lebih banyak. Sementara itu, di daerah dingin, tubuh butuh membentuk lemak lebih banyak, sehingga cenderung kita konsumsi makanan-makanan tinggi lemak. Hanya saja, kita harus cari lemak yang sehat, seperti dari alpukat, bukan gorengan.
Jadi intinya, tubuh bisa mengatur sendiri kebutuhannya. Tugas kita adalah makan berkesadaran sehingga dengan sendirinya tubuh akan membentuk berat badan yang optimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.