Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srikandi Academy, Program Tingkatkan Kompetensi Bidan

Kompas.com - 17/09/2013, 07:31 WIB

KOMPAS.COM - PT Sarihusada Generasi Mahardika (Sarihusada) bersama Danone Ecosysteme dan PKPU menggelar program Srikandi Academy sebagai upaya meningkatkan kompetensi para pelajar lulusan Akademi Kebidanan untuk menjadi bidan yang siap terjun ke tengah masyarakat.

Program yang didukung oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ini juga menggandeng Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan tujuan utama adalah untuk memenuhi kekurangan bidan di wilayah Jawa Barat dan diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu dan anak di tanah Pasundan yang lebih tinggi dibandingkan provinsi lainnya.

"Peran Bidan sebagai tenaga medis yang membantu kelahiran sangat strategis, mengingat 60 persen dari 4,6 juta per tahun kelahiran di Indonesia ditangani oleh bidan," ujar Medical Director Sarihusada Ahmad Hamdani di Bandung, Kamis (12/9/2013) lalu.

Hamdani mengungkapkan pada tahap awal, program Srikandi Academy mengambil 45 peserta dari lima kabupaten di Jawa Barat dengan angka kematian ibu dan anak yang tinggi yaitu Bogor, Cianjur, Garut, Sukabumi dan Tasikmalaya.

Menurutnya, 45 bidan peserta program Srikandi Academy siap untuk diterjunkan dan mengabdi ke pelosok Jawa Barat ditempat dimana masyarakat membutuhkan keahlian mereka.

“Ke 45 bidan yang lolos itu akan dikembalikan ke desa mereka. Di sana mereka sudah dibekali ilmu kebidanan hingga manajemen, juga dibekali bantuan perlengkapan kerja," ungkap Hamdani.

Upacara kesiapan Srikandi Academy dihadiri oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat Wawan Ridwan beserta jajarannya.

Program Srikandi Academy merupakan tindak lanjut atas Program 1.000 Bidan rancangan Gubernur Jawa Barat yang memberi beasiswa kepada siswa lulusan SMA untuk melanjutkan D3 maupun D4 di sekolah kebidanan.

Melalui Srikandi Academy, sejumlah bidan yang belum mendapatkan porsi dalam Program 1000 Bidan akan mendapat tambahan pengalaman praktik hingga difasilitasi untuk membuka klinik praktek sebagai bidan desa.

Proses seleksi Srikandi Academy dimulai sejak Oktober 2012 lalu. Para peserta yang lolos mendapatkan pelatihan dalam kelas pada bulan April-Mei 2013.Untuk metode pengajaran, Sarihusada menggandeng IBI, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang memberikan materi berupa keterampilan teknis mencakup segala aspek praktis kebidanan.

Selain itu untuk memberikan bekal manajerial, PKPU hadir dengan materi tentang keuangan mikro dan manajemen organisasi. Program kemudian dilanjutkan dengan kesempatan magang di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juni - Juli 2013.

“Usai program, peserta akan mendapatkan fasilitas peralatan praktek yang lengkap sesuai standar Kementerian Kesehatan untuk membuka klinik secara mandiri di wilayah masing-masing. Fasilitas yang sifatnya dana bergulir ini juga diharapkan bisa membantu pada bidan lain yang belum mendapatkan kesempatan bergabung dalam program ini,” papar Agung Notowiguno, CEO PKPU.

Program Srikandi Academy ini juga memberikan pendampingan, mentoring dan pengawasan selama 1 tahun oleh PKPU dan IBI untuk membantu masalah-masalah pada awal penempatan sebagai bidan baru, pengelolaan klinik baru dan membantu menumbuhkan kemandirian dalam tugas keseharian sebagai Bidan. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com