Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2013, 08:33 WIB


KOMPAS.com — ASI eksklusif diberikan kepada bayi usia 0-6 bulan. Pada usia selanjutnya, bayi tetap dapat mendapat atau diberi ASI. Akan tetapi, seiring pertumbuhan dan perkembangannya, kecukupan zat gizi bayi tak bisa terpenuhi hanya dari ASI. Karena itulah, bayi perlu mendapat makanan pendamping ASI (MPASI).

MPASI adalah makanan maupun minuman yang bervariasi yang diberikan kepada bayi. MPASI terbagi menjadi dua, yaitu MPASI yang dibuat sendiri di rumah (MPASI keluarga) dan MPASI siap saji (pabrikan). Nah, yang penting diperhatikan, kuantitas MPASI yang diberikan harus mencukupi kebutuhan bayi dengan kualitas zat gizi yang baik dan seimbang.

Menurut pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia (FKUI), Dr Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K), memberikan makanan MPASI merupakan masa atau titik kritis makan anak.

"Ajari anak makan makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu-satu, tapi bergantian untuk semua makanan karena tidak ada satu pun makanan yang kandungan gizinya sempurna."

Secara umum, MPASI harus memenuhi persyaratan tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya. Menurut Lilian Juwono (2004), MPASI yang memenuhi syarat adalah:

1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat).

2. Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen bakteri penyebab penyakit atau organisme yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras atau yang membuat anak tersedak, atau tidak terlalu panas serta tak terlalu pedas atau asin.

3. Mudah dimakan oleh anak dan disukai anak.

4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah di mana keluarga tinggal dan harganya terjangkau.

5.  Mudah disiapkan.

 
Untuk lebih detailnya, zat gizi yang mereka perlukan adalah sebagai berikut.

Energi

Kebutuhan energi pada usia 6-24 bulan adalah 950 kkal per hari. Fungsi energi ialah untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Protein

Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram. Fungsi protein untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan, dan perkembangan otak anak.

Lemak

Lemak berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah asam lemak esensial (asam linoleat/omega 6, asam linolenat/omega 3) serta asam lemak non-esensial (asam oleat/omega 9, EPA, DHA,AA).

Vitamin A

Vitamin A berperan untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit, dan membuat pertumbuhan optimal bagi anak.

Vitamin C

Vitamin ini berfungsi untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat.

Yodium

Yodium bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tak mengalami hambatan seperti kerdil/kretinisme, berperan dalam proses metabolisme tubuh, mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A.

Kalsium

Kalsium penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot, membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan membantu membentuk sel darah merah).

Zinc/zat seng

Zinc tersebar di semua sel, jaringan, dan organ tubuh. Zinc diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi otak, yang memengaruhi respons tingkah laku dan emosi anak.

Zat besi

Zat ini diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan memengaruhi penggunaan energi yang diperlukan tubuh, pembentukan sel darah yang membantu proses penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.

Asam folat

Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah, dan mencegah anemia.

Bila asupan gizi tak seimbang

Bila anak usia 6-24 bulan kurang mendapat asupan zat gizi yang tak seimbang, dikhawatirkan pertumbuhan dan perkembangan fisik psikologis anak akan terhambat, di antaranya:

1. Menghambat dan memengaruhi pertumbuhan anak.
2. Mengganggu perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com