Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/10/2013, 10:29 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com —
Kanker sampai saat ini masih menjadi momok bagi setiap orang. Pertumbuhan sel ganas yang tidak terkendali seolah menggerogoti tubuh dan siap mengambil nyawa penderitanya kapan saja.

Penyakit kanker dapat menyerang semua bagian di dalam tubuh, termasuk organ reproduksi pria. Belum lama ini, olahragawan basket Indonesia, Jerry Lolowang, terdiagnosis menderita kanker testis. Diduga, sel kanker tersebut tumbuh hanya di testis sebelah kanan.

Dalam istilah medis, kanker testis juga disebut sebagai testicular cancer. Ini merupakan jenis kanker yang jarang diderita oleh orang Asia.

"Kebanyakan diderita pria Kaukasian usia muda. Namun memang tidak menutup kemungkinan ini diderita orang Indonesia, terutama pria usia 15-40 tahun," kata onkolog, Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FACP, pada Senin (7/10/2013) di Jakarta.

Walaupun jarang ditemukan, kanker testis dapat disembuhkan. Aru mengatakan, kesempatan sembuh bagi penderita kanker testis adalah 90-100 persen, walau kanker sudah menyebar. Hal ini dikarenakan respons sel kanker yang sangat baik pada pengobatan kemoterapi.

Selain penyinaran, Aru menyatakan bahwa penderita kanker dapat memilih untuk mengangkat testis yang terkena kanker. "Pengangkatan menutup kemungkinan kanker kembali tumbuh di testis yang sama. Oleh karenanya, kemungkinan sembuh menjadi lebih besar," urai Aru.

Namun, pengangkatan memang tidak menutup peluang sel kanker tumbuh pada satu testis yang ditinggalkan. Kata Aru, kemungkinan tumbuhnya hanya  tinggal satu persen sehingga penderita seyogianya tak perlu khawatir dan langsung mengangkat kedua testis.

Pengangkatan testis juga tidak memengaruhi kesehatan pria secara umum. "Pengaruhnya ada pada fertilitas pria karena testis memproduksi sperma dan testosteron. Pengangkatan salah satu pasti memengaruhi produksi sperma dan testosteron," kata Aru.

Perlu 5-15 tahun

Sama seperti kanker lainnya, kanker testis bukanlah penyakit yang seketika muncul. Aru mengatakan, sel kanker testis membutuhkan 5-15 tahun untuk berkembang.

Gejala kanker testis diawali rasa berat dan tidak nyaman pada salah satu testis. "Biasanya gejala ini cepat dirasakan karena menimbulkan ketidaknyamanan. Makin cepat diketahui, terapi bisa segera dilakukan sehingga penderita bisa secepat mungkin sembuh," kata Aru.

Sampai saat ini penyebab pasti kanker testis belum diketahui. Namun, faktor risiko akan bertambah besar jika ada sanak saudara yang pernah menderita penyakit yang sama. Selain itu, Aru menyebut rokok sebagai penyebab utama.

"Rokok adalah pangkal segala jenis kanker. Perokok memiliki faktor risiko terbesar mengidap kanker," papar Aru.

Ia juga mengatakan, tidak ada upaya spesifik untuk mencegah terjadinya kanker testis. Namun jika memiliki sanak saudara yang pernah terkena kanker testis, sebaiknya segera waspada bila terasa ada yang tidak nyaman dengan testis. Setelah itu, sesegera mungkin memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.

"Bisa saja diturunkan walau kemungkinannya tidak sebesar kanker payudara atau usus besar. Selain keturunan, perhatikan juga sekeliling, termasuk apa yang dimakan dan dihirup," kata Aru.

BACA JUGA:

Curhat Jerry Lolowang, Tetap Tegar Melawan Kanker
Jerry Lolowang Turun Tujuh Kilo dalam 10 Hari

Topik : Perjuangan Jerry Melawan Kanker Testis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com