Untuk membuka kesempatan Indonesia, peneliti dunia perlu mengenal kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan RS Kanker Dharmais adalah mendatangkan peneliti dunia untuk kanker paru, Prof Tony Shu Kam Mok, BMSc, MD, FRCPC, FHKCP, FHKAM (Medicine) yang merupakan profesor dari Department of Clinical Oncology di Chinese University Hong Kong Rumah Sakit Prince of Wales Hong Kong. Prof Tony Mok adalah juga Presiden International Association for the Study of Lung Cancer.
Prof Mok hadir sebagai pembicara dalam kegiatan seminar ilmiah berupa Symposium & Workshop berjudul “Novel Diagnostic and Treatment In Non Small Cell Lung Cancer”. Kegiatan berlangsung 19-20 Oktober 2013 di Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais Jakarta.
Seminar ilmiah ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan HUT ke-20 RS Kanker Dharmais. Selain Prof Mok, juga hadir Dr Wong Seng Weng, MBBS, MRCP, FAMS dari Singapura, yang membahas mengenai kemoterapi terbaru untuk NSCLC.
"Kehadiran Prof Mok sekaligus bisa memberikan pengakuan dunia pada Indonesia, bahwa Indonesia bisa dilibatkan dalam penelitian dunia terapi kanker paru. Kita punya banyak pakar, juga fasilitas, sehingga layak diperhitungkan dalam penelitian dunia," ungkap Mulawarman.
Sebenarnya Indonesia pernah menjadi bagian penelitian Prof Mok untuk obat terkini terapi kanker paru, namun keterlibatan Indonesia tidak sampai tuntas.
Menurut Mulawarman, Indonesia belum menjadi prioritas karena ketiadaan sejumlah sarana pendukung yang dibutuhkan peneliti dunia untuk melibatkan sebuah negara dalam penelitiannya.