Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2013, 15:56 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

KOMPAS.com - Kementrian Kesehatan RI bekerja sama dengan Indonesia AIDS Coalition (IAC), meluncurkan website khusus AIDS pertama di Asia Pasifik. Website yang beralamat di www.aidsdigital.net ini bisa diakses bebas mulai (31/10/2013).

Situs ini juga bisa diakses di smartphoneyang beraplikasi operation system (OS) 10 untuk BlackBerry, iOS untuk Apple, dan Android. Pada tanggal yang sama situs juga bisa diunduh gratis di Google Play dan Apple Store.

Situs yang merupakan bagian dari e-health ini bertujuan mendekatkan informasi terkait penyakit AIDS dan virus HIV kepada masyarakat.

"Saat ini penggunaan information communication technology (ICT) sudah menjadi bagian dari masyarakat. Karena itu kami mengemas informasi sesuai kecenderungan yang ada, sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dan malu mengakses informasi tentang HIV dan AIDS," kata Excecutive Director IAC, Aditya Wardana pada temu media peluncuran AIDS Digital di Jakarta, Senin (28/10/2013).

Situs ini, kata Adit, berisi empat menu utama seputar AIDS dan virus HIV. Menu pertama adalah HIV 101 yang berisi informasi dasar seputar penyakit AIDS dan virus HIV. Informasi dalam menu ini akan menjernihkan segala macam hoax yang beredar di masyarakat seputar HIV dan AIDS.

"Dari menu ini akan tampil info berbentuk pop-up yang muncul satu kali sehari, pada pukul 11 siang. Menu ini juga memuat konten positif seputar HIV dan AIDS," kata Adit.

Menu kedua adalah direktori layanan AIDS. Melalui menu ini pengunjung bisa mengetahui layanan kesehatan yang menyediakan uji dan pengobatan seputar HIV dan AIDS, misalnya tes HIV dan terapi ARV. Pada menu ketiga, pengunjung bisa menemukan berbagai lembaga yang bekerja sama dalam program penanggulangan AIDS. Pengunjung bisa mengetahui di mana ada jaringan populasi kunci, dan tempat pelayanan berakses terjangkau.

Di menu keempat terdapat petunjuk arah dan peta menuju tempat lokasi layanan. Adit mengatakan, sampai saat ini sudah terdapat 1.324 lokasi pelayanan di 34 provinsi.

"Data ini akan terus kita update per enam bulan, menggunakan data kunjungan tiga bulan terakhir. Layanan yang masih aktif akan tetap ada di situs. Sedangkan yang tidak, akan terhapus," kata Adit.

Untuk menggunakan situs ini, pertama, pengunjung bisa memilih jenis layanan yang diinginkan. Kemudian, pengunjung memilih kota tempat layanan dibutuhkan. Untuk mempermudah pengunjung bisa mengaktifkan menu search.

Selanjutnya, pengunjung bisa memilih tempat layanan kesehatan yang diinginkan sesuai kenyamanannya. Pengunjung tidak perlu khawatir tersasar atau tidak sampai ke tempat tujuan. Situs menyediakan informasi detail lokasi pelayanan kesehatan, seperti peta lokasi dan telepon.

Adit mengatakan, situs ini sudah bisa diakses di kota besar seluruh Indonesia. Sedangkan untuk desa terpencil, Adit berencana akan membangun SMS gateway, yang menyediakan informasi kurang lebih sama dengan akses lebih mudah. Adit juga berencana menyebarluaskan informasi tentang situs ini ke sekolah dan komunitas berisiko HIV-AIDS, tentunya bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan RI.

Adanya situs AIDS digital diharapkan bisa meningkatkan asupan informasi yang benar pada masyarakat, seputar HIV dan AIDS.

"Kami berharap pada akhir 2014, sekitar 95 persen masyarakat Indonesia terutama yang berusia 15-24 tahun tahu seputar HIV dan AIDS. Pengetahuan yang benar tentu akan menurunkan angka penularan," kata Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, dr Lily S Silostyowati, MM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com