Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/10/2013, 11:29 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - High heels atau sepatu hak tinggi merupakan aksesori yang seakan wajib dimiliki oleh wanita. Lumrah jika sebagian wanita menggunakan sepatu ini untuk aktivitas sehari-hari, bahkan untuk berlari mengejar bus atau kereta!

Padahal menurut sebuah studi baru asal Ningbo University, China, aktivitas berat seperti berlari jika dilakukan dengan menggunakan sepatu hak tinggi efeknya bisa berbahaya. Salah satu penyakit yang bisa dipicunya yaitu arthritis atau gangguan pada sendi lutut yang dapat membuat kecacatan seumur hidup.

Sebanyak sembilan dari 10 wanita yang terbiasa memakai sepatu hak tinggi melaporkan mengalami pegal, kelelahan, mati rasa, dan bunion pada kaki mereka. Kendati demikian, mereka tetap memilih untuk mengenakannya dengan alasan fashion.

Para peneliti mengukur pergerakan pinggul dan pergelangan kaki pada wanita muda yang menggunakan berbagai macam alas kaki, antara lain sepatu datar dengan hak 1,5 cm, sepatu dengan hak pendek 4,5 cm, dan sepatu dengan hak tinggi 7 cm.

Tim peneliti menemukan, wanita yang berlari dengan sepatu hak tinggi mengalami tekanan yang lebih besar pada lutut dan pinggulnya sehingga memicu kerusakan permanen. Terlebih lagi, pergerakan pergelangan kaki yang menurun dapat berkaitan dengan risiko tekanan yang lebih besar.

Menurut peneliti studi yang dipublikasi dalam International Journal of Biomedical Engineering and Technology tersebut, penggunaan sepatu hak tinggi secara rutin juga dapat meningkatkan risiko osteoarthritis. Tekanan yang lebih besar pada lutut lantaran alas kaki tersebut lah faktor risiko utamanya.

Meski studi hanya dilakukan dengan skala kecil pada wanita berusia 21-25 tahun di laboratorium, namun para peneliti percaya hasil ini dapat diterapkan pula pada skala yang lebih besar.

Selama ini, sepatu hak tinggi dipercaya dapat membuat kaki wanita lebih ramping. Karena itu, sepatu hak tinggi banyak digunakan guna meningkatkan rasa percaya diri mereka. Namun dengan mengetahui risiko kesehatan di balik itu, para peneliti berharap wanita bisa lebih bijak dalam menggunakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com