Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/11/2013, 10:51 WIB
Penulis Wardah Fajri
|
EditorWardah Fajri
KOMPAS.com — Penelitian di Inggris mengungkapkan, wanita Asia dan kulit hitam yang menjalani in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung berpeluang kecil untuk hamil ketimbang wanita berkulit putih.

Nottingham University mengaku belum mengetahui pasti apa penyebabnya. Namun, dikatakan bahwa ini ada kaitannya dengan faktor genetik, sosial, dan lingkungan.

Hasil penelitian ini didapat dari tingkat kesuksesan IVF di klinik mereka dari 1.517 pasien wanita. Studi di Inggris ini dipublikasikan di International Journal of Obstetrics & Gynaecology, BJOG.

Secara keseluruhan, jumlah wanita berkulit putih yang berhasil melahirkan lewat bayi tabung lebih banyak dibandingkan etnis lain. Perbandingannya, 44 persen untuk kulit putih, dan 35 persen untuk etnis lain. Data ini didapatkan dari wanita yang dirawat di klinik Nottingham University antara 2006 dan 2011.

Tingkat kelahiran juga berbeda berdasarkan tiga sub-kelompok etnis. Kelahiran untuk wanita Asia-Timur Tengah 21,4 persen, wanita Afrika-Karibia, tingkat kelahirannya 23,3 persen, sedangkan untuk wanita Asia Tenggara 38 persen.

Ketua tim peneliti, Dr Walid Maalouf mengatakan, alasan di balik temuan ini masih belum bisa dipastikan.

"Dibutuhkan penelitian lanjutan terutama terkait faktor genetik sebagai penentu potensial dari hasil bayi tabung, selain juga pengaruh faktor lain seperti gaya hidup, faktor budaya pada masalah reproduksi," ungkapnya.

Meski begitu, para peneliti meyakini temuan ini bisa bermanfaat untuk membantu pasangan saat konsultasi bayi tabung demi mengetahui peluang yang realistis akan keberhasilan program bayi tabung.

Wakil Pemimpin Redaksi BJOG John Torp mengatakan, temuan ini juga bisa mendorong wanita dengan berbagai latar belakang etnisnya untuk mencari perawatan lebih dini yang lebih tepat demi meningkatkan peluang hamil.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+