Nottingham University mengaku belum mengetahui pasti apa penyebabnya. Namun, dikatakan bahwa ini ada kaitannya dengan faktor genetik, sosial, dan lingkungan.
Hasil penelitian ini didapat dari tingkat kesuksesan IVF di klinik mereka dari 1.517 pasien wanita. Studi di Inggris ini dipublikasikan di International Journal of Obstetrics & Gynaecology, BJOG.
Secara keseluruhan, jumlah wanita berkulit putih yang berhasil melahirkan lewat bayi tabung lebih banyak dibandingkan etnis lain. Perbandingannya, 44 persen untuk kulit putih, dan 35 persen untuk etnis lain. Data ini didapatkan dari wanita yang dirawat di klinik Nottingham University antara 2006 dan 2011.
Tingkat kelahiran juga berbeda berdasarkan tiga sub-kelompok etnis. Kelahiran untuk wanita Asia-Timur Tengah 21,4 persen, wanita Afrika-Karibia, tingkat kelahirannya 23,3 persen, sedangkan untuk wanita Asia Tenggara 38 persen.
Ketua tim peneliti, Dr Walid Maalouf mengatakan, alasan di balik temuan ini masih belum bisa dipastikan.
"Dibutuhkan penelitian lanjutan terutama terkait faktor genetik sebagai penentu potensial dari hasil bayi tabung, selain juga pengaruh faktor lain seperti gaya hidup, faktor budaya pada masalah reproduksi," ungkapnya.
Meski begitu, para peneliti meyakini temuan ini bisa bermanfaat untuk membantu pasangan saat konsultasi bayi tabung demi mengetahui peluang yang realistis akan keberhasilan program bayi tabung.
Wakil Pemimpin Redaksi BJOG John Torp mengatakan, temuan ini juga bisa mendorong wanita dengan berbagai latar belakang etnisnya untuk mencari perawatan lebih dini yang lebih tepat demi meningkatkan peluang hamil.