Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2013, 09:12 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Statin merupakan obat penurun kolesterol yang penggunaannya sangat luas di seluruh dunia. Namun sebuah aturan baru yang dikeluarkan lembaga kesehatan jantung di Amerika Serikat, Selasa (12/11/2013) waktu setempat mungkin akan menambah luas orang yang perlu mengonsumsi obat tersebut.

Aturan baru tersebut intinya membagi pengguna statin menjadi dua kategori risiko. Mereka dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi, terutama kadar kolesterol "jahat" atau low density lipoprotein (LDL) perlu diresepkan statin. Begitu pula mereka yang berada pada kategori risiko tinggi lainnya, misalnya memiliki diabetes atau penyakit jantung.

Selama ini, penggunaan statin selalu dibarengi target penurunan kadar kolesterol hingga ke angka tertentu, misalnya LDL di angka 70, dan tetap mengonsumsinya untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil. Namun hal tersebut, menurut aturan baru, tidak perlu lagi dilakukan.

Aturan tersebut mengatakan, siapapun yang memiliki risiko serangan jantung atau stroke paling tidak 7,5 persen untuk 10 tahun ke depan sebaiknya perlu mengonsumsi statin. Karena itu, dokter perlu cermat dalam menghitung faktor risiko untuk tekanan darah tinggi, usia, dan kadar kolesterol total pasien.

Untuk menyusun aturan tersebut, para peneliti dari American Heart Association dan American College of Cardiology melakukan analisa data pada pasien penyakit jantung selama empat tahun.

Para peneliti menyimpulkan, berdasarkan hasil riset, kini ada kriteria baru bagi orang yang perlu mengonsumsi statin, yaitu mereka dengan risiko penyakit jantung dan stroke yang tinggi.

Ketua komite kolesterol Dr Neil Stone, profesor kedokteran di Northwestern University Feinberg School of Medicine mengatakan, tim peneliti fokus untuk menentukan terapi penurunan kolesterol sebagai cara terbaik untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

"Ketentuan baru tentang kolesterol perlu dipersonalisasi sesuai risiko masing-masing orang. Semakin tinggi dosis dan khasiat statin, maka semakin kecil pula risiko penyakit jantung dan stroke," ujar pakar jantung Dr Hector Medina dari Scott & White Healthcare di Round Rock, Texas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com