Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Hipnoterapi, dari Pelangsingan Hingga Fobia

Kompas.com - 15/11/2013, 10:15 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com
- Untuk membentengi tubuh dari asupan makanan tak sehat, seringkali keinginan kuat tidaklah cukup. Padahal, asupan gizi yang sehat dan seimbang akan menjaga tubuh dari ancaman penyakit.
 
Asupan gizi sehat dan seimbang juga penting bagi keberhasilan program diet.  Banyak orang gagal dalam menerapkan program diet karena kemauan dan komitmen yang lemah. Kemauan ini sebenarnya dapat diperkuat dengan kesadaran yang merasuk hingga pikiran bawah sadar. Dengan kesadaran ini, benteng tubuh dari asupan makanan tak sehat akan semakin kuat.
 
Menurut  pakar mind technology, Adi W. Gunawan, metode hipnoterapi dapat membantu membangun kekuatan alam bawah sadar seseorang untuk mencapai keberhasilan diet .  Tubuh diprogram hanya mendapat asupan makanan yang sehat bermanfaat.  Caranya, data makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi disugesti melalui teknik hipnosis.
 
Hipnoterapi bisa berperan penting membuat tubuh lebih selektif memilih makanan. Kesadaran yang telah tertanam hingga pikiran bawah sadar ini membantu memilih asupan dan aktivitas yang lebih bermanfaat bagi tubuh,” kata Adi
 
Dengan memasukkan sugesti ke pikiran bawah sadar,  hipnoterapi  mengubah persepsi seseorang pada diet yang lebih sehat untuk tubuhnya. Perubahan persepsi menyebabkan seseorang bisa mengkonsumsi asupan yang lebih sehat, kendati tak sesuai dengan seleranya. Tentunya diet ini telah ditentukan sebelumnya oleh dokter atau ahli gizi yang berkompeten.
 
“Dalam kasus seperti itu, kita akan memasukkan data makanan apa saja yang boleh dan tidak untuk klien. Selanjutnya pikiran bawah sadar yang akan menerapkan pola makan ini pada kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa dilakukan karena pikiran bawah sadar 88 persen mempengaruhi kegiatan sehari-hari,” kata Adi.
 
Penerapan yang berbeda dilakukan pada orang yang cenderung tidak bisa berhenti mengkonsumsi hidangan tertentu. Kebiasaan ini tidak bisa dihentikan meski sudah mengetahui dampak buruknya bagi kesehatan.
 
Pada kasus tersebut, kata Adi, akan dicari terlebih dulu penyebab kenapa orang tersebut tidak bisa berhenti makan. Selanjutnya masalah ini akan diselesaikan si penderita dengan arahan dari hipnoterapis.
 
“Pada suatu kasus pernah ditemukan, ternyata klien tidak bisa berhenti makan karena pengalaman masa kecilnya. Dalam pengalaman tersebut dia terus dibully karena badannya yang kurus. Akibatnya penderita banyak makan supaya badan cepat besar dan tidak lagi dibully,” kata Adi.
 
Selain untuk pola makan, hipnoterapi juga bisa digunakan untuk menjaga kesehatan gigi. Teknik ini memungkinkan hilangnya fobia terhadap peralatan, proses pengobatan, dan perawatan gigi. Sehingga, tindakan cabut dan pembersihan karang gigi tak lagi menjadi masalah.
 
Dalam terapi ini, pasien gigi juga dihipnosis dalam keadaan sadar (waking hypnosis). Selanjutnya dicari tahu alasan dan bagaimana mengatasi fobia pasien. Fobia misalnya bisa terwujud dalam bentuk ketakutan pada rasa sakit yang berlebihan.  Hipnoterapi ini dilakukan dengan persetujuan pasien.
 
“Terapi diterapkan sesuai kebutuhan klien. Ada yang sebatas menghilangkan ketakutan, namun ada juga yang menekan ambang rasa sakit. Pada tahap ini mungkin saja dilakukan cabut gigi tanpa obat bius,” kata drg. Mia Gracia, CCH, yang juga seorang hipnoterapis.
 
Untuk terapi ini, Mia menyaratkan sesi lain di luar jam prakteknya sebagai dokter gigi. Hal ini dikarenakan sesi terapi membutuhkan waktu 2-3 jam. Pada beberapa kasus kadang dibutuhkan lebih dari satu kali terapi. Teknik hipnoterapi sangat berguna bagi klien yang mengalami laergi obat bius.
 
“Tentunya teknik ini tidak hanya berlaku bagi yang alergi. Adanya teknik ini meminimalisir alasan untuk tidak ke dokter gigi,” kata Mia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com