Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2013, 14:52 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com — Belum lama ini, foto bus yang bertuliskan Pekan Kondom Nasional 2013 ramai diperbincangkan dan menuai kontroversi di media jejaring sosial. Kontroversi bahkan semakin menjadi-jadi setelah beredarnya kabar tentang rencana dan kegiatan bagi-bagi kondom gratis di sejumlah kampus melalui bus tersebut.

Namun, kabar tersebut hanyalah kabar burung belaka. Pasalnya, penanggung jawab Pekan Kondom Nasional 2013 dari DKT Indonesia, Pierre Frederick, membantah adanya rencana kegiatan bagi-bagi kondom. Bahkan, setelah merebaknya berita yang simpang siur, kegiatan bus kondom juga dibatalkan.

"Sejak awal kampanye, bus kondom hanya meliputi kegiatan edukasi di tempat-tempat nongkrong dan kampus dengan cara membagikan materi dan juga memberikan kuis Sex IQ yang interaktif," ujarnya melalui surat elektronik kepada Kompas Health, Selasa (3/12/2013).

Selain itu, berita-berita yang menyebutkan adanya kegiatan bagi-bagi kondom di lingkungan kampus di Yogyakarta juga dibantah oleh Pierre. Kampanye bus kondom rencananya hanya dilakukan di kota Jakarta, tidak di kota-kota lain.

Kampanye bus kondom semula dijadwalkan untuk dimulai pada 2-7 Desember untuk keliling dari Universitas Pancasila, Institut Kesenian Jakarta, Universitas Bina Nusantara, hingga tempat-tempat nongkrong seperti Bulungan dan Senayan. Namun, karena menuai banyak kontroversi dari pemberitaan yang simpang siur, kegiatan tersebut pun dibatalkan.

Kegiatan Pekan Kondom Nasional 2013 sendiri, menurut Pierre, meliputi kampanye edukasi yang dilakukan di 12 kota besar di seluruh Indonesia, khususnya di daerah berisiko tinggi seperti pangkalan truk, pelabuhan, dan lokalisasi dengan membagi-bagikan materi tentang HIV dan AIDS, dan seks aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com