Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2013, 10:28 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com — Kerap dikatakan, warna urine bercerita banyak tentang apa yang terjadi di tubuh. Mulai sepucat jerami hingga coklat seperti bir, air seni memiliki beragam kisaran warna.

Status kesehatan seseorang bisa dinilai lewat warna urine yang dihasilkan. Karena itu, seseorang sebaiknya menganggap warna urine sebagai peringatan bagi dirinya.

Saat ini para dokter di pusat kesehatan Amerika Serikat menggunakan gambar diagram untuk mengilustrasikan warna air seni yang normal dan tidak. Gambar ini dikembangkan Cleveland Clinic di Ohio dengan warna coklat madu hingga warna jerami disertai berbagai indikasinya.

Dalam diagram tersebut dikatakan, jika urine tidak berwarna, kemungkinan orang tersebut terlalu banyak minum. Mereka mungkin harus mengurangi jumlah air yang dikonsumsi.

Sementara urine yang berwarna sepucat jerami menandakan, jumlah air yang dikonsumsi sudah cukup dan mereka terhidrasi dengan baik. Status kesehatan yang baik ini berlaku juga bagi pemilik urine berwarna kuning transparan.

Namun, jika air seni berwarna kuning gelap, kemungkinan jumlah air yang dikonsumsi tidak cukup sehingga konsumsi air harus segera ditambah. Status hidrasi yang buruk ditandai warna urine yang makin gelap hingga menyerupai madu.

Warna urine ternyata juga dipengaruhi faktor selain hidrasi. Contohnya adalah urine dengan warna menyerupai bir.

Diagram tersebut menunjukkan, jika warna urine menyerupai bir, ada dua hal yang patut diwaspadai. Yang pertama adalah kurangnya konsumsi air sehingga harus segera ditambah. Yang kedua adalah indikasi adanya gangguan lever.

Para ahli menyarankan pemilik urine serupa warna bir segera menambah konsumsi air. Selain itu disarankan juga untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Diagram tersebut juga memberi peringatan pada pemilik urine berwarna pink atau merah walau tidak makan buah bit atau bluberi. Hal ini merupakan tanda adanya darah dalam urine sehingga harus segera berkonsultasi kepada dokter.

Air seni warna pink atau merah merupakan indikasi adanya gangguan ginjal, tumor, prostat, atau infeksi saluran kencing. Warna tersebut juga bisa menjadi tanda adanya keracunan merkuri.

Selain merah, warna urine lain yang patut diwaspadai adalah oranye. Selain pertanda tubuh mengalami dehidrasi, warna ini juga merupakan indikasi adanya gangguan lever atau saluran empedu.

Kendati jarang, urine juga bisa berwarna biru atau hijau. Warna ini bisa diakibatkan konsumsi pewarna makanan atau pengobatan tertentu. Namun, warna biru atau hijau juga mengindikasikan adanya gangguan genetik yang jarang terjadi, atau infeksi bakteri di saluran air seni. Pemilik urine warna biru atau hijau sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter.

Beberapa orang ternyata juga menemukan air seninya beruap, layaknya minuman soda. Kondisi tersebut merupakan efek hidrolik yang tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, uap yang timbul juga bisa menjadi tanda adanya masalah ginjal, atau kelebihan protein dalam pola makan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com