Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2013, 09:17 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

"Perlu ada penjelasan berapa angka IMD, cakupan ASI eksklusif enam bulan, supaya bisa mengukur dan evaluasi program yang selama ini sudah berlangsung untuk mendukung ibu menyusui," terangnya saat dihubungi Kompas Health, Jumat (20/12/2013).

Menurutnya, cakupan ASI menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan data Riskesdas tahun sebelumnya. Ia menyoroti angka cakupan ASI eksklusif pada Riskesdas sebelumnya hanya 15,3 persen. Meski tak ada data yang menyebutkan cakupan ASI eksklusif pada tahun ini, Nia mengatakan gencarnya kampanye menyusui sejak 2007 menunjukkan adanya peningkatan ibu menyusui.

Bukan masalah kemauan tapi dukungan
Senada dengan Dedy, peningkatan cakupan ASI menurut Nia, bisa lebih signifikan jika ibu mendapatkan informasi tepat mengenai menyusui.

"Mereka akan berusaha menyusui jika mendapatkan informasi tepat. Tantangannya sebenarnya bukan pada kemauan tapi dukungan. Ketika mendapat informasi menyusui adalah yang terbaik, semua ibu akan memberikan namun seringkali yang terjadi mereka tidak bisa memberikan ASI karena kurangnya dukungan," ungkapnya.

Ibu bekerja, kata Nia, membutuhkan dukungan berupa kesempatan memerah di tempat kerja, fasilitas tempat memerah, jam kerja juga semestinya bisa diatur sesuai kebutuhan ibu yang berbeda satu dengan lainnya.

"Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam memberikan dukungan kepada ibu bekerja untuk menyusui. Sektor pekerjaan juga turut memengaruhi. Misalnya, teller di bank, saat akan memerah ASI, harus ada yang menggantikan posisinya," Nia mencontohkan.

Idealnya, perusahaan menyediakan daycare sehingga saat waktunya menyusui, ibu bisa memberikan ASI langsung kepada bayi. Fleksibilitas waktu kerja, apalagi jika memberikan kesempatan ibu bisa bekerja di rumah, ini juga bisa menjadi alternatif.

"Kalau memungkinkan, ibu bisa bersama bayi di daycare. Ada perusahaan yang punya daycare," terangnya.

Solusi jangka panjangnya, kata Nia, harus memulai advokasi cuti melahirkan hingga enam bulan. Seperti yang sudah dijalankan Vietnam sejak 2012.

Nia mengatakan, sebenarnya banyak cara untuk mendukung ibu bekerja menyusui, kuncinya terletak pada komunikasi yang baik. "Selama mengkomunikasikan kebutuhan ibu bekerja untuk menyusui, dengan baik, setiap perusahaan bisa memberikan dukungannya," tuturnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau