Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2013, 10:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Nasi (beras) merupakan makanan pakok yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Bahkan di Indonesia, ada ungkapan yang mengatakan, "belum makan kalau belum makan nasi." Padahal diketahui, makanan pokok bisa juga berasal dari kentang, gandum, ubi, dan panganan berkarbohidrat lain.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dari kebiasaan makan nasi. Kendati demikian, menurut studi tahun 2012 dari peneliti asal Harvard, orang yang makan nasi putih lebih sering memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi daripada mereka yang lebih jarang. Karena itulah, para peneliti menyarankan untuk mengganti nasi putih dengan nasi coklat yang merupakan biji-bijian utuh dengan kandungan serat yang lebih banyak, serta dapat mengurangi risiko diabetes.

Ada banyak varietas beras yang memiliki manfaat serupa dan dapat dicoba, antara lain beras hitam, cokelat, bahkan padi liar. Berikut manfaat dari ketiganya.

1. Beras merah

Beras merah dikenal juga dengan istilah beras ungu atau beras hitam. Menurut sebuah studi, beras merah mengandung kadar antioksidan yang lebih tinggi daripada bluberi atau brokoli.

Beras merah merupakan beras yang pada aleuronnya mengandung gen yang memproduksi antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Jika dibandingkan dengan beras putih, kandungan karbohidrat beras merah lebih rendah, namun menurut penelitian, nilai energi yang dihasilkan beras merah justru di atas beras putih. Selain itu, beras merah lebih kaya serat dan protein.

Kendati demikian, beras merah berbeda dengan ragi beras merah, bahan utama dari suplemen penurun kolesterol.

2. Padi liar

Jika beras putih dan beras merah termasuk dalam bergenus Oryza, maka padi liar termasuk ke dalam genus Zizania, meskipun masih dalam satu suku Oryzeae. Padi liar dijumpai di air dangkal dan aliran yang mengalir perlahan.

Padi liar mengandung protein, serat, potasium, magnesium, dan niasin yang lebih tinggi dari beras coklat dan 30 kali lebih tinggi kandungan antioksidannya dibandingkan beras putih. Sejatinya, padi liar tidak menghasilkan beras, namun biji-bijian dari rerumputan semiakuatik.

3. Beras coklat

Beras coklat adalah beras yang hanya dihilangkan sekamnya, namun tidak dipoles menjadi beras putih. Beras coklat dan beras putih memiliki kandungan kalori, protein, dan lemak yang sama seperti beras putih. Hanya saja, beras coklat lebih banyak kandungan seratnya sehingga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.

Fitonutrien dalam beras coklat berkaitan dengan penurunan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Karena merupakan biji utuh, lemak dari beras coklat bisa membusuk, maka penyimpanannya pun perlu di tempat yang kering dan sejuk untuk memperlama usianya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau