Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2014, 10:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Peserta sejumlah asuransi kesehatan ataupun jaminan kesehatan yang telah diintegrasikan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional masih bisa menggunakan kartu berobat lama. Pengobatan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama tempatnya biasa berobat.

Asuransi yang diintegrasikan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah Asuransi Kesehatan (Askes) Sosial, Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JPK Jamsostek), jaminan kesehatan TNI-Polri, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), dan sebagian peserta Jamkesda.

Sejumlah asuransi dan jaminan kesehatan yang semula dikelola terpisah kini diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

”BPJS Kesehatan tetap mengontrak sejumlah fasilitas kesehatan primer dan rujukan yang selama ini bekerja sama dengan penyelenggara asuransi kesehatan sebelumnya,” kata Kepala Grup Manajemen Manfaat BPJS Kesehatan Andi Afdal di Jakarta, Kamis (2/1). Kartu berobat akan diganti secara bertahap.

Peserta JKN harus mengikuti sistem rujukan yang ada. Sakit apa pun, kecuali dalam keadaan darurat, harus berobat ke fasilitas kesehatan primer, tidak boleh langsung ke rumah sakit atau dokter spesialis. Jika ini dilanggar, peserta harus bayar sendiri.

Hingga Kamis pukul 15.30, hari kedua pelaksanaan JKN, ada 5.517 orang mendaftar untuk menjadi peserta JKN. Pendaftar terbanyak berasal dari Kantor Cabang BPJS Kesehatan Pontianak (Kalbar) serta Pasuruan dan Kediri (Jatim).

Besarnya jumlah itu menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk menjadi peserta JKN. Jumlah itu diyakini akan bertambah sesuai tenggat bagi badan usaha milik negara, pemilik usaha besar, menengah, dan kecil, untuk mendaftarkan karyawan sebagai peserta JKN.
Belum cukup

Sosialisasi program JKN dinilai belum cukup karena banyak warga belum paham program yang sudah terintegrasi dengan Kartu Jakarta Sehat. Hal itu dikatakan anggota Komisi Kesejahteraan Rakyat DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega. Menurut Mega, hal yang harus diselesaikan saat ini adalah memperbaiki sistem rujukan dan memperkuat layanan primer di puskesmas.

Sejumlah warga mengaku belum tahu JKN. ”Tadi pagi waktu mengantar keponakan ke Rumah Sakit Koja, saya diminta kartu BPJS, saya bilang belum mendapat dan bahkan baru tahu ada itu,” kata Rohaina, warga Sukapura, Kecamatan Cilincing.

Petugas tetap melayani Rohaina dan pasien lain. Namun, pasien diminta segera mengurus bukti kartu JKN di puskesmas.

Dari Mataram, Nusa Tenggara Barat, dilaporkan, masyarakat belum banyak tahu tentang manfaat JKN. (MZW/NDY/MKN/RUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com