Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Narsis Belum Tentu Jadi Pemimpin Sukses

Kompas.com - 22/01/2014, 18:27 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Studi terbaru di jurnal Personnel Psychology mengungkapkan seorang narsis berpotensi memegang pucuk pimpinan atau menjadi pemimpin, namun bukan berarti ia akan menjadi pemimpin yang sukses.

Para peneliti dari University of Nebraska-Lincoln menganalisa studi yang telah ada sebelumnya mengenai narsistis dan kepemimpinan. Peneliti juga menganalisa data untuk mencari tahu bagaimana seorang narsis dari level tertinggi dan level terendah bisa menjadi pemimpin yang buruk.

"Temuan kami cukup jelas menjawab apakah narsistis baik atau buruk. Yang terbaik adalah narsistis sedang. Jika narsistis terlalu rendah, seorang pemimpin bisa terlihat meragu atau merasa terintimidasi. Namun kalau narsistis terlalu tinggi, pemimpin bisa menjadi eksploitatif bahkan tirani," jelas peneliti studi Emily Grijalva,dari University of Illinois.

Sementara, orang dengan tingkat narsistis sedang lebih bahagia dengan kepercayaan diri yang tinggi. "Mereka tidak memiliki sisi negatif. Aspek antisosial narsistis yang mendorong seseorang menjatuhkan orang lain untuk membuat dirinya merasa lebih baik tidak ditemukan pada orang-orang ini," kata peneliti Peter Harms.

Harms menambahkan, narsistis akan menonjol pada situasi tertentu seperti wawancara kerja atau pertemuan pertama. Meski begitu, perlahan waktu akan menunjukkan kelemahan-kelemahan mereka.

Bagaimanapun, penelitian lanjutan tetap diperlukan untuk menegaskan apakah narsistis cenderung menonjol pada posisi kepemimpinan tertentu.

Di luar itu, hasil studi pada 2012 yang ditulis Harms menunjukkan narsistis perlu ada saat wawancara kerja untuk memberi kesan awal yang positif. Studi yang terbit di jurnal Applied Social Psychology ini mengungkapkan orang narsis memberi kesan awal yang lebih tinggi saat wawancara kerja ketimbang orang yang tidak narsis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com