Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2014, 16:42 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com - Bagi pasangan yang ingin segera atau bahkan menunda mendapatkan momongan, masa subur si istri adalah hal yang penting. Pasalnya, hubungan seks yang dilakukan pada masa subur adalah penentu kehamilan yang utama.

Pada masa ini, sel telur matang berada pada posisi yang siap untuk dibuahi. Artinya, begitu ada sperma yang masuk ke dalam liang vagina dan mencapai telur, maka akan terjadi fusi antara sel telur dan sperma sehingga terjadi kehamilan.

Sayangnya, belum semua wanita dapat mengetahui masa subur mereka. Sehingga ada kemungkinan mereka justru melewatkan berhubungan seks di masa subur, padahal mereka ingin segera hamil. Sebaliknya, ada juga yang justru melakukan hubungan seks di saat masa subur, sementara ingin menunda anak.

Menurut dokter spesialis kebidanan dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangkusumo (RSCM) Kencana, Gita Pratama, agar cepat punya anak, berhubungan paling efektif dilakukan sesaat sebelum ovulasi. Oleh karena itu, setiap wanita perlu mengetahui masa subur atau waktu ovulasi mereka. 

"Masa subur berkaitan dengan siklus haid. Jadi untuk mengetahui masa subur, perlu diketahui juga berapa hari siklus haid yang dialami seorang wanita," ujar Tomi saat dihubungi Kompas Health, Minggu (26/1/2014).

Umumnya, siklus menstruasi berkisar 28 hingga 32 hari. Beberapa wanita bahkan memiliki siklus yang lebih panjang ataupun lebih singkat, jadi waktu pasti dari ovulasi bisa bervariasi.

Dikutip dari situs kesehatan WebMD, untuk siklus umum 28 hari, siklus dimulai dari hari pertama keluarnya darah menstruasi. Selanjutnya, hari kedua hingga ke-14 ovarium mulai aktif mematangkan sel telur. Dan lapisan lendir di serviks mulai meluruh.

Di hari ke-14 adalah waktu sel telur yang sudah matang di keluarkan dari ovarium menuju tuba atau yang dikenal dengan istilah ovulasi. Namun waktunya bisa bervariasi antara hari ke-11 hingga ke-21, tergantung siklus menstruasinya.

Peristiwa tersebut dipicu oleh meningkatkannya kadar estrogen dalam tubuh yag mengaktifkan Luteinizing Hormon (LH) di otak. Saat tersebut biasanya suhu basal meningkat tipis sehingga sebetulnya suhu tubuh juga bisa jadi indikator terjadinya ovulasi.

"Biasanya temperatur tubuh meningkat sekitar setengah derajat Celcius," jelas Tomi.

Setelah melepaskan sel telur, folikel dalam ovarium memproduksi progesteron yang menebalkan uterus, mempersiapkan implantasi, terjadi antara hari ke-15 hingga 22.

Implantasi merupakan tempat sel telur yang sudah dibuahi melekat, terjadi pada hari ke-23 atau 24. Jika terjadi kehamilan, saat ini merupakan saat yang tepat untuk pertama kali mendeteksi kehamilan karena hormon kehamilan sudah diproduksi.

Namun jika tidak terjadi kehamilan, di hari ke-25 hingga 28, kadar hormon mulai menurun dan lapisan uterus mulai meluruh menjadi menstruasi.

Ini artinya, pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari, ovulasi terjadi pada sekitar hari ke-14. Maka untuk cepat hamil, berhubungan seks di sekitar masa ini adalah yang terbaik. Namun bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih panjang, waktu dia mengalami ovulasi pun berbeda.

Untuk memastikan panjangnya siklus menstruasi, maka perlu dicatat hari pertama menstruasi minimal sejak tiga bulan sebelumnya. Untuk memperoleh perhitungan masa subur yang tepat, Anda juga bisa memanfaatkan kalender perhitungan masa subur yang disediakan beberapa situs.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com