Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2014, 21:10 WIB
Unoviana Kartika,
Rosmha Widiyani

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Satu kali tiap bulannya wanita memasuki masa subur (ovulasi), yaitu dilepaskannya sel telur (ovum) yang siap dibuahi sperma. Sel telur ini kemudian disimpan dalam saluran indung telur (tuba falopi), sambil menunggu sperma.

Dalam siklus yang terjadi 14 hari usai menstruasi hari pertama tesebut, wanita kerap mengalami ketidakanyamanan. "Memang ada beberapa keluhan yang timbul saat wanita memasuki masa subur, karena adanya perubahan hormon. Salah satunya nyeri perut," kata dokter ahli kandungan dan kehamilan, Ahmad Mediana, kepada KOMPAS Health.

Keluhan tersebut biasanya hilang bersamaan dengan usainya masa subur. Namun pada beberapa wanita, rasa tidak nyaman masih berlanjut hingga usai menstruasi. Bila keluhan dirasa sangat mengganggu, wanita bisa berkonsultasi pada dokter untuk mengatasinya.

Berikut penjelasan Ahmad terkait tanda-tanda pada wanita yang memasuki masa subur  :

1. Perut bagian bawah sedikit nyeri

Rasa nyeri seperti ditarik ini merupakan dampak peningkatan akitivitas indung telur. Ketidaknyamanan yang terjadi sebelum menstruasi ini merupakan tanda seorang wanita sedang dalam masa subur. Pada beberapa wanita, rasa nyeri ini berlanjut saat dirinya mengalami menstruasi.

Namun menurut dokter spesialis kebidanan dari RSCM Kencana, Gita Pratama, sebagian wanita justru tidak terlalu sensitif untuk merasakan rasa nyeri ini. "Tidak semua wanita merasakan rasa nyeri saat ovulasi berlangsung," kata Tomi, sapaannya.

2. Suhu tubuh meningkat

Wanita yang sedang dalam masa subur biasanya mengalami peningkatan suhu 1-2 derajat dibanding biasanya. Bila suhu wanita dalam keadaan normal adalah 35-36 derajat celcius, maka saat masa subur suhu tubuhnya menjadi 37-38 derajat celcius.

Peningkatan suhu tubuh diakibatkan terbentuknya progesteron yang berfungsi menyiapkan jaringan dalam rahim. Jaringan ini nantinya menerima sel telur yang telah dibuahi dan kelak menjadi janin.

Menurut Tomi, untuk mengetahui peningkatan suhu tubuh yang hanya sedikit ini kerap kali sulit dilakukan jika tidak teratur mengukur suhu tubuh. Oleh karenanya, Tomi menyarankan agar wanita setiap pagi sehabis bangun tidur untuk mengukur suhu tubuhnya dengan termometer.

"Peningkatan suhu setengah derajat Celcius saja sudah bisa jadi tanda ovulasi jika terjadi di tanggal yang seharusnya," paparnya.

3. Peningkatan produksi lendir vagina

Setiap bulannya wanita mengalami peningkatan produksi lendir, akibat perubahan hormon ketika memasuki masa subur. Lendir ini biasanya jernis, licin, dan elastis. Peningkatan produksi dimaksudkan mempermudah sperma memasuki tuba falopii dan membuahi ovum.

OTJ/UNO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau