Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kanker, Vaksinasi HPV Butuh Banyak Rekomendasi Dokter

Kompas.com - 28/01/2014, 12:15 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber HEALTHDAY

KOMPAS.com - Vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) adalah faktor penting perlindungan diri gadis dan wanita muda dari kanker serviks, sayangnya kesadaran untuk melakukannya masih terbilang rendah.

Sebuah studi baru menemukan, dokter memiliki peran vital dalam meningkatkan laju vaksinasi HPV. Rekomendasi dari dokter lebih banyak menentukan seorang gadis melakukan vaksinasi atau tidak.

Data di Amerika Serikat menunjukkan, hanya 14,5 persen gadis dalam kelompok usia 11-12 tahun yang melakukan vaksinasi HPV. Sementara itu, hanya tiga persen yang mendapatkannya secara lengkap, tiga kali suntikan.

Menurut peneliti studi asal Moffitt Cancer Center, satu alasan rendahnya laju vaksinasi tersebut karena masih terlalu sedikitnya dokter yang merekomendasikannya. Dalam studi yang dipublikasi dalam American Journal of Preventive Medicine tersebut, para peneliti menganalisa data yang berasal dari survei di tahun 2009 dan 2010 untuk mengetahui seberapa sering dokter menyarankan pasiennya melakukan vaksinasi HPV.

Hasilnya, hanya sedikit dokter yang secara konsisten menyarankan vaksinasi pada gadis berusia 11-12 tahun. Bahkan tidak ada peningkatan jumlah rekomendasi pada gadis usia 13-26 tahun sekalipun.

Studi menemukan, dokter anak dan kebidanan cenderung lebih sering merekomendasikan vaksinasi HPV daripada dokter keluarga. Sementara dokter muda cenderung lebih rajin merekomendasikan hal tersebut daripada dokter yang lebih tua.

"Rekomendasi dokter adalah kunci peningkatan laju vaksinasi HPV karena pasien akan mempertimbangkan prediksi dari dokter," ujar Susan Vadaparampil, anggota program kesehatan dan perilaku di Moffitt.

Para peneliti menekankan, semua dokter, baik itu spesialis bidang apapun maupun umum perlu memberikan rekomendasi vaksinasi HPV pada pasien.

"Semakin banyak rekomendasi yang diberikan, semakin banyak pula gadis yang melakukan vaksinasi, sehingga semakin banyak pula kanker serviks dan penyakit terkait HPV lain yang dapat dicegah," ujar Teri Malo, peneliti dari Moffitt.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com