Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Gamet Sehat, Kehamilan di Atas Usia 30 Minim Risiko

Kompas.com - 29/01/2014, 16:34 WIB
KOMPAS.com - Agar proses kehamilan berjalan sukses dan tidak rumit, setiap pasangan harus memastikan status fisik dan psikologis dalam kondisi baik. Salah satu faktor yang juga wajib diperhatikan adalah kesehatan sel gamet. Terutama pada pasangan yang merencanakan kehamilan di atas 30 tahun.

Wei Siang Yu, dokter medis di Singapura yang juga pendiri FlyFreeForHealth, menerangkan, memiliki organ reproduksi yang sehat sangat vital bagi pasangan usia di atas 30 tahun seiring dengan turut menuanya sel telur dan sperma yang dapat mempengaruhi pembuahan dan  kesuburan serta dapat meningkatkan risiko penyakit cacat bawaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk pasangan pada kelompok usia tersebut untuk memiliki pemikiran yang benar terkait kesehatan sel gamet mereka.
 
Kesehatan sel gamet
Pria dan wanita merupakan makhluk hidup paling kompleks penghasil sel gamet – yaitu benih kehidupan. Sel gamet adalah sel yang mengandung sebagian materi/sifat genetik yang akan diturunkan dari setiap orangtua, dan ini dikenal sebagai sperma untuk sel gamet pria dan sel telur untuk sel gamet wanita. Sperma dihasilkan secara terus menerus di dalam testis. Sementara, sel telur dihasilkan dengan jumlah yang terbatas.

Penggabungan setengah bagian dari materi/sifat genetik itu, disebut kromosom, dikombinasikan untuk membentuk sel kromosom lengkap, yang mana unik untuk setiap keturunan. Bersatunya sel gamet, dengan hasil cetak DNA yang unik, membentuk embrio, yang merupakan titik awal siklus kehidupan.

Untuk memastikan sel gamet sehat, makanan hingga paparan polusi udara penting diperhatikan. Makanan dan polusi bisa menimbulkan efek yang merusak kualitas sel gamet. Dari segi kuantitas, faktor usia juga mempengaruhi kualitas sel gamet.

Pada pria, kuantitas sperma, walaupun jumlahnya tak terbatas, akan dapat menurun kematangannya terutama pada pria lanjut usia. Malahan, pada  beberapa dekade belakangan ini, industrialisasi menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah sel sperma dan kualitas pada rata-rata pria.

Sedangkan pada wanita, sel telur menjadi mudah rusak karena keterbatasan jumlah dan perkembangannya hanya terjadi setelah puber dan adanya siklus menstruasi. Lapisan pada sel dan selaput membran yang melindungi sel gamet menjadi rentan rusak akibat efek negatif radikal bebas, bahan kimia, dan racun yang masuk ke dalam tubuh.
 
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan organ reproduksi, terutama untuk meningkatkan kesehatan sel gamet:
* Jalani gaya hidup sehat, kurangi merokok dan konsumsi alkohol.
* Optimalkan program diet, seperti kurangi konsumsi lemak dan diet anti-oksidan tinggi.
* Olahraga teratur.
* Hindari lingkungan yang memiliki banyak toksin.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com