Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2014, 17:35 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com -
Penyakit radang hati yang disebabkan infeksi virus hepatitis A bisa dialami oleh siapa saja. Namun, sebuah studi dari Yogyakarta yang dilakukan Dinas Kesehatan setempat menemukan, mahasiswa merupakan kelompok yang paling berisiko mengalami penyakit tersebut.

"Dari 235 kasus hepatitis A yang terjadi selama periode studi, 45 persennya berasal dari mahasiswa," papar dokter spesialis penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Sukamto Koesnoe pada simposium vaksinasi dewasa, Rabu (29/1/2014) di Jakarta.

Sementara itu, kelompok paling berisiko selanjutnya ditempati oleh pegawai swasta sebanyak 16 persen, wiraswasta 11 persen, pelajar 8 persen, dan pegawai negeri sipil 6 persen. Artinya mahasiswa menempati peringkat pertama dengan persentase yang cukup signifikan.

Menurut Sukamto, ini berhubungan dengan kebiasaan makan mahasiswa yang cenderung jajan untuk makan. Sayangnya, tempat makan yang biasanya dipilih tidak higienis sehingga makanannya pun rentan mengandung virus hepatitis A.

Sukamto menjelaskan, jika seseorang belum memiliki antibodi terhadap virus hepatitis A, maka mereka berisiko tinggi untuk sakit saat terpapar virus. "Apalagi jika sudah terbiasa hidup bersih sejak kecil, misalnya selalu mencuci tangan sebelum makan dan tidak memakan makanan yang sudah jatuh," kata Sukamto yang tidak terlibat dalam penelitian.

Maka, cara paling efektif supaya tidak terinfeksi virus hepatitis A adalah dengan vaksinasi. Sukamto menjelaskan, vaksin hepatitis A memiliki efektivitas sebesar 94-100 persen dalam mencegah penyakit tersebut.

Vaksinasi dilakukan sekali dan diulang enam bulan berikutnya. Cara itu akan melindungi seseorang dari hepatitis A hingga 10 tahun.

"Selain vaksinasi, ada lagi cara untuk membentuk antibodi terhadap virus hepatitis, bahkan bisa bertahan seumur hidup, yaitu sakit hepatitis. Namun apakah mau sakit demi dapat antibodi? Ingat, sakit hepatitis akan mengurangi produktivitas, rugi waktu dan biaya," kata dia.

Hepatitis A umumnya terjadi akibat makan makanan yang mengandung virus hepatitis A. Gejalanya ditandai dengan kuningnya bagian-bagian tubuh seperti mata dan telapak tangan, demam, kelelahan, penurunan nafsu makan, mual, sakit perut, dan urine gelap seperti teh pekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com