Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2014, 08:29 WIB
Wardah Fajri

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Penyediaan alat medis berteknologi canggih, utamanya alat radiologi, di rumah sakit sebenarnya menjadi tantangan untuk dokter. Alat medis secanggih apa pun takkan memberikan hasil maksimal, terutama dalam penegakkan diagnosis, bila tak dibarengi dengan dokter yang mumpuni baik secara pengetahuan medis maupun sikap melayani berfokus pada kepentingan bahkan kepuasan pasien.

Teguh Purwanto, Head of Imaging Systems Philips Healthcare mengatakan teknologi canggih menjadi tantangan bukan untuk pasien tapi dokter. Dalam hal ini, dokter klinis yang merujuk pemeriksaan radiologi, serta dokter radiologi yang menentukan pemeriksaan dan membaca hasil.

"Pelanggan alat radiologi, pertama dokter baru pasien. Dokter harus membekali pengetahuan klinis berhubungan dengan alat," jelas Teguh saat kunjungan media ke Rumah Sakit Colombia Asia, Medan, Rabu (5/2/2014).

Hal ini diakui dokter spesialis radiologi, Buter Samin. Menurutnya kalangan dokter sama seperti profesional lainnya, rutin setiap setahun sekali, menambah pengetahuan melalui berbagai seminar di dalam dan luar negeri.

Spesialis penyakit dalam, yang juga Chief of Medical Services Rumah Sakit Colombia Asia Medan, Sabar Petrus Sembiring, mengatakan untuk bisa memenuhi kebutuhan pengetahuan akan inovasi terkini alat medis, dokter harus melengkapi kemampuannya. Kesiapan klinisi menjadi penting untuk mendukung penggunaan alat medis tercanggih.

"Teknologi yang baik harus didukung kelengkapan, kesiapan dengan perkembangan teknologi," tuturnya pada kesempatan yang sama.

Jumlah spesialis atau konsultan, juga merupakan faktor penting dalam perkembangan teknologi  medis. Dalam pemeriksaan radiologi dengan alat tercanggih misalnya, saat hasil imaging diketahui, pada kasus yang terbilang rumit keberadaan konsultan medis yang lengkap dengan berbagai spesialisasi akan mendukung diagnosis juga tindakan menjadi lebih tepat, akurat, cepat.

"Pada kasus rumit, butuh subdisiplin ilmu dan dokter tidak one man show," imbuh Sabar.

Menurutnya, alat canggih tanpa sumber daya manusia yang baik tidak akan memberikan hasil maksimal. Ketersediaan alat medis cangguh juga perlu didukung komunikasi dokter yang baik, sehingga pasien terpenuhi kebutuhannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com