Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2014, 18:03 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com 
— Citra buruk para perokok tampaknya terus bertambah. Setelah citra buruk karena aroma tubuh yang kurang sedap, saat ini perokok juga dicap pemalas dibanding yang tidak merokok. Hal ini didasari hasil riset terbaru para ilmuwan Brasil.
 
Dalam riset tersebut, para ilmuwan menemukan perokok lebih tidak aktif dan kurang termotivasi. Para perokok tidak termotivasi mengubah gaya hidupnya dengan lebih aktif bergerak, misalnya berjalan kaki. Para perokok ternyata juga lebih berisiko mengalami gejala depresi dan gelisah. 
 
Riset yang dilakukan ilmuwan dari State University of Londrina, Brasil, ini tadinya hanya ingin mengetahui apakah perokok lebih tidak aktif daripada yang tidak merokok. Riset dilakukan terhadap 60 perokok dan 50 responden yang tidak merokok.
 
Dalam riset ini, semua responden harus memakai pedometer minimal 12 jam tiap harinya selama 6 hari. Hasilnya, para perokok berjalan lebih sedikit setiap harinya dengan fungsi paru-paru yang mulai menurun.
 
Saat ditanya bagaimana kondisi kesehatannya saat ini, perokok merasa lebih lelah dan kurang termotivasi mengubah gaya hidupnya. "Sepengetahuan kami, riset ini adalah yang pertama menunjukkan pengurangan tingkat aktivitas fisik. Pengurangan ini terjadi pada perokok dewasa dibanding yang tidak merokok," kata pimpinan riset Karina Furnaletto.
 
Fungsi paru yang semakin menurun mengakibatkan para perokok merasa lebih letih dan tidak mampu lagi berolahraga. Hal inilah yang menyebabkan perokok berjalan lebih sedikit sehingga menurunkan kualitas hidupnya. Pengurangan ini perlahan menurunkan kapasitas perokok dalam mengolah fisiknya.
 
Dalam riset sebelumnya dibuktikan, jam tidur perokok lebih sedikit dibanding yang tidak merokok. Kualitas tidur mereka juga tidak sebagus yang tidak merokok.
 
Riset tersebut dilakukan ilmuwan dari Charite Berlin Medical School, Jerman. Dalam riset tersebut, 17 persen perokok tidur kurang dari 6 jam per hari. Sementara itu, 28 persen perokok merasa tidurnya selalu terganggu. Sebagai perbandingan, hanya 6 persen non-perokok yang tidur kurang dari 6 jam tiap harinya, dan hanya 19 persen yang merasa tidurnya terganggu.  
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com